Mengenal Alexander Loho, Juara 1 Sayembara Motif Batik Buaq Laraan

Mengenal Alexander Loho, Juara 1 Sayembara Motif Batik Buaq Laraan

Ke depan pemuda lajang itu berniat mengembangkan potensi pemuda di bidang kreativitas kearifan lokal. Melestarikan budaya, serta menguatkan ekonomi pemuda agar mandiri.

PENGAKUAN SANG AYAH

Ayah dari Alexander yakni Dalmasius Apung, mengakui bahwa anak keduanya itu sudah berbakat seni sejak masih kecil. Terutama di bidang seni musik. Yaitu musik Dayak, berupa sape. Mulai SD sampai SMP kelihatan bakatnya.

“Juga dia sering mengukir di manapun dia berada dan di atas media apa saja yang ditemuinya,” kata pria kelahiran 1967 di Long Gelaat, didampingi istrinya Yosinta Tening.

Menurut Dalmasius Apung, saat beranjak dewasa Alexander Loho sering diminta membantu untuk mengukir ukiran Dayak. 

Menurutnya, Alexander sempat kuliah sekitar 3 tahun di Unmul Samarinda. Terkendala ekonomi keluarga, sehingga kekurangan biaya, anaknya tersebut harus mundur. Namun sebagai orang tua, Apung terus memberikan dorongan.

“Agar Alexander terus maju sesuai dengan bakatnya. Bahkan jika ada peluang beasiswa dari pemerintah. Saya ingin ada dukungan, dia agar bisa melanjutkan  kuliah,” tandas Dalmasius yang berasal dari kawasan Long Gelaat, Kampung Long Tuyoq, Kecamatan Long Pahangai.

Dalmasius Apung kesehariannya sebagai petani. Sejak tahun 1989 berdomisili di RT V, Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun. Hingga kini dia juga dipercaya oleh masyarakat menjadi Bendahara Dewan Adat Kabupaten Mahulu. (imy/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: