Pasca Surat Edaran Bupati, Pelabuhan Ujoh Bilang Sepi Penumpang

Pasca Surat Edaran Bupati, Pelabuhan Ujoh Bilang Sepi Penumpang

Mahulu, nomorsatukaltim.com – Kondisi pelabuhan bongkar muat barang dan penumpang di Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), sejak beberapa bulan terakhir semakin sepi.

Hal itu disebabkan pandemi COVID-19 yang memporak-porandakan ekonomi mayarakat disegala bidang.

Sejumlah motoris speed boat dan juga para buruh di pelabuhan Ujoh Bilang mengaku terjadi penurunan pendapatan hingga 80 persen sejak Maret 2020 lalu.

“Sepi, sangat sepi penumpang. Biasanya saya rutin berangkat dari pelabuhan Tering, Kubar ke Ujoh Bilang, Mahulu. Tapi sejak beberapa bulan terakhir kadang seminggu hanya sekali,” kata Yasin, salah satu pemilik speed boat rute Mahulu-Kubar.

Dia bercerita, untuk  bertahan dalam usaha transportasi angkutan penumpang dan barang menggunakan speedboat tersebut, dia punya cara sendiri. Yakni dari Ujoh Bilang mengambil penumpang dari tiap kampung dan kecamatan.

“Syukur itu bisa menutupi biaya bahan bakar minyak (BBM) speed boat. Karena biaya pulang pergi (PP) sudah pasti mengeluarkan Rp 3 juta. Kalau sekali jalan, ya masih ada rezeki sekitar Rp 1 juta,” kisahnya.

Hal senada diungkapkan motoris speedboat lainnya di Ujoh Bilang. Mereka menuturkan, akibat COVID-19, Pemkab Mahulu membatasi keluar masuk masyarakat.

“Sangat berkurang, hilang sekitar 80 persen penumpang setiap hari. Biasanya tahun lalu ada Subsidi Ongkos Angkut (SOA) dari Pemkab Mahulu. Kalau armada speed boat terdaftar, jika kurang penumpang, masih bisa tertutupi biaya BBM,” ucap Ucin, motoris berperawakan kekar yang berdomisili di Kecamatan Long Iram, Kubar.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Mahulu, Toni Imang, mengakui jika COVID-19 membuat kondisi ekonomi masyarakat yang bergerak di sektor transportasi mengalami penurunan.

Namun untuk angkutan barang kebutuhan pokok dan sembako ke Ujoh bilang dan ke Long Apari atau ke Long Pahangai, tidak ada kendala.

“SOA hanya untuk pengangkutan orang.  Sedangkan untuk pengangkutan barang termasuk 9 bahan pokok dari Samarinda ke Long Bagun melalui kapal motor,” jelasnya.

“Kemudian dari Long Bagun ke Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari menggunakan long boat,” tukas Toni Imang.

Speed Boat Tidak Boleh Angkut Penumpang

Kepala Bidang (Kabid) Transportasi Darat  dan Sungai Dishub Mahulu, Sudarno menuturkan bahwa hingga saat ini kondisi pelabuhan Ujoh Bilang pasca surat edaran bupati terkait tracing dan tracking hingga 18 Januari nanti, memang sangat sepi.

“Kalau untuk angkutan sembako dan barang boleh masuk ke Mahulu. Tetapi untuk angkutan penumpang tidak boleh masuk. Itu sesuai perintah dalam surat edaran bupati,” ujarnya.

Sudarno menyebut, pintu masuk ke Mahulu melalui Sungai Mahakam, di Poswasdal COVID-19 Kampung Mamahak Teboq, Kecamatan Long Hubung, saat ini diperketat. Sehingga tidak bisa lolos semua penumpang (orang).

“Sesuai surat edaran Bupati Mahulu, setelah selesai tracing dan tracking pada 18 Januari 2021, baru akan dibuka. Semua pintu masuk ke Mahulu saat ini telah diperketat. Kalau sembako dan barang lainnya boleh masuk,” pungkasnya. (Imy/sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: