Alua Jalani Tradisi Bakar Batu
Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Berada di kampung halaman merupakan momen yang sangat berharga bagi pesepakbola. Seperti yang dirasakan Septinus Alua. Apalagi tahun ini bisa merayakan Natal di kampungnya, Wamena, Papua. Bersama sanak saudara, dan bersama suku lembah Baliem.
Salah satu tradisi yang dijalankan yakni membakar batu. Tradisi itu merupakan sebuah bentuk rasa syukur masyarakat Papua. Yang memang dijadikan sebagai ritual akhir tahun. Karena bertepatan dengan Natal, jadi sekalian bersamaan.
Batu yang telah dibakar hingga membara digunakan untuk memasak daging babi hasil buruan. Dulu memang membakar batu bagi masyarakat pegunungan tengah Papua identik dengan pesta daging babi. Namun seiring perubahan zaman, di sejumlah tempat sudah tidak hanya membakar babi. Tapi ada juga ayam yang disuguhkan hingga umbi-umbian.
"Acaranya Minggu, sehari sebelumnya kita persiapan dulu kumpulkan bahan. Ini budaya suku di Wamena," kata Alua kepada Disway Kaltim, Senin 28 Desember 2020.
Alua yang juga panitia pelaksana kegiatan tersebut menjelaskan bahwa batu-batu itu dibakar diatas kayu bakar. Sehingga panas dan dipindahkan ke dalam lubang dalam tanah menyerupai kolam yang telah dibuat. Setelah dimasukkan ke dalam lubang tersebut, bahan yang dimasak ditaruh di atas batu. Kemudian ditutupi daun pisang. Hingga daging matang, lalu dinikmati bersama.
Punggawa Persiba Balikpapan itu tentu punya harapan di Natal tahun ini. Tanpa terkecuali soal kompetisi. Apalagi Alua sudah lebih dari setahun tak merasakan atmosfer pertandingan. "Harapannya semoga kedua orangtua selalu diberi kesehatan. Dan semoga tahun 2021 kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dapat bergulir kembali normal lagi," katanya. (fdl/ava)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: