2.596 Tenaga Konstruksi Tersertifikasi

2.596 Tenaga Konstruksi Tersertifikasi

TANJUNG SELOR, DISWAY - Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengungkapkan, tenaga ahli dan terampil tak cukup hanya ditunjukkan dengan ijazah dari sekolah atau perguruan tinggi. Sertifikasi kompetensi pun, menjadi keharusan di tengah ketatnya persaingan global ke depan.

Begitu banyak megaproyek yang nantinya akan dikerjakan di Kaltara. Misal, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan yang mampu menyerap 20 ribu tenaga kerja. “Tentu tenaga kerja konstruksi lokal akan bersaing dengan tenaga kerja dari luar. Karenanya, tenaga ahli dan terampil bersertifikat mutlak diperlukan. Jadi tak cukup dengan modal ijazah, ahli dan terampil. Penggunanya juga harus bersertifikat,” kata Irianto, kemarin. Di Kaltara, sejak awal dilaksanakan pada 2016, hingga saat ini sudah 2.596 tenaga konstruksi lokal tersertifikasi, atau telah memiliki sertifikat keahlian (SKA) maupun sertifikat keterampilan (SKT). Lewat program pelatihan, fasilitasi uji kompetensi dan sertifikasi tenaga konstruksi pada 2016, sebanyak 305 orang. Lalu pada 2017 sebanyak 183 orang, 2018 sebanyak 180 orang, kemudian 2019 sebanyak 1.378 orang. Sementara 2020 sebanyak 550 orang tersertifikasi secara daring. Dalam masa transisi baru ke depan, Irianto pun berharap jumlah tenaga kerja lokal bersertifikat di Kaltara bisa terus bertambah. Utamanya tenaga kerja pada bidang jasa konstruksi. Sertifikat tidak hanya sebagai tanda bukti pengakuan atas kompetensi profesi keterampilan dan keahlian kerja seseorang. Melainkan sebagai modal untuk bersaing dengan tenaga kerja dari luar atau asing. “Semakin terampil dan ahli dia, maka upah yang diterima pun semakin besar,” ujarnya. HMS/REY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: