Jelang Natal, Harga Cabai dan Telur di Bontang Merangkak Naik

Jelang Natal, Harga Cabai dan Telur di Bontang Merangkak Naik

Bontang, nomorsatukaltim.com - Harga komoditas di pasaran mulai merangkak naik. Apalagi barang-barang yang memang dicari jelang hari raya Natal dan Tahun Baru.

Pergerakan komoditas cabai seperti utang negara. Dikit-dikit jadi bukit. Catatan disway kaltim 3 pekan lalu cabai masih dibandrol Rp 40 ribu sekilo.

Sekarang naik menjadi Rp 50 ribu per kilogramnya. Naiknya pelan-pelan. Tapi keniscayaan. Terasa sekali di kantong ibu rumah tangga yang mulai berhemat sejak pandemi ini.

Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase ikut memantau harga pasar. Di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) yang paling besar di Bontang ini harga sejumlah komoditas mulai naik.

Cabai sudah tentu masuk daftar utama. Naiknya pun nyaris 3 kali lipat dari harga normalnya : Rp 20 ribu sekilo. Bukan hanya cabai saja. Pasokan protein paling laris untuk masyarakat juga naik : Telur ayam.

Sekarang telur ayam sudah naik. Pelan-pelan juga. Tetap saja terasa kenaikannya. Pedagang beralasan naik kebutuhan sembako lantaran sudah trennya. Jelang Natal dan Tahun Baru pasti demikian. Setiap tahun. Selalu saja sama.

"Pasokan lagi sepi," ujar pedagang telur saat ditemui Basri dan jajarannya di Pasar Tamrin.

Memang rantai distribusi pangan Bontang bergantung dari luar daerah. Untuk cabai sepertinya masuk akal jika alasan cuaca. Karena memang penghujung tahun musim hujan. Yang banyak dimusuhi petani itu.

Namun, unggas tak pernah kenal musim hujan. Toh ayam tetap bertelur kendati hujan terus menerus.

Namun itulah risiko pasokan dari luar. Sulit pengawasan distribusinya. Paling untung yah agen penyalur. Harga naik untuk banyak. Pembeli hanya bisa mengeluh dan mengeluh saja. (wal/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: