Kisah GM Hotel GK Armunanto

Kisah GM Hotel GK Armunanto

Samarinda, Nomorsatukaltim.com – Armunanto Somalinggi kini menjabat General Manager (GM) Hotel Grand Kartika Kota Samarinda. Banyak cerita yang bisa didapat dari pengalamnya sebelum menjadi GM.

Sebelum terjun berkarir di dunia perhotelan, ia sempat tertarik ingin menjadi seorang Tentara Republik Indonesia (TNI). Sewaktu ia masih duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Makassar kelas IX. Alasannya tertarik ingin menjadi TNI karena terinspirasi dari sebuah film. Yaitu Perwira Ksatria yang menjadi aktor utama pada waktu itu Dede Yusuf. Namun keinginannya itu kandas lantaran ia tidak lolos dalam penerimaan itu.Pada saat itu ia mengikuti test bersama dengan lima orang temannya di SMA. Tetapi sayangnya dari lima orang itu hanya satu orang yang berhasil lolos keterima menjadi TNI. “Mungkin pada waktu itu ya bukan jalan saya, walaupun memang saya punya niat yang besar untuk menjadi seorang TNI,” ucap Nanto, sapaan akrabnya. Setelah sudah lulus SMA ia memilih untuk melanjutkan kuliah di salah satu Universitas yang ada di Kota Depok, yaitu Universitas Gunadarma Depok dengan program studi Tehknik Informatika. Pada awal-awal perkuliahan ia sempat menjadi seorang sales door to door alat-alat rumah tangga. Itu dijalaninya sekitar enam bulan. Hingga akhirnya berhasil meraih gelar S1, lalu ia melanjutkan kedunia pekerjaan di salah satu pabrik otomotif Kawasaki yang ada di Jakarta. Selama satu tahun. Berjalannya waktu ia mendapat panggilan, untuk menjadi Asisten Dosen di salah satu kampus besar yang ada di kota Samarinda yaitu Universitas Mulawarman (Unmul) di fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam (Mipa). Ia menjalani karir baru itu selama dua tahun sampai pada suatu saat ada mendapat tawaran untuk mengerjakan proyek hotel, memasang jaringan komputer. “Maka saya ambil tawaran pekerjaan itu, dan setelah pengerjaan selesai saya mendapat tawaran lagi dari GMnya untuk menjadi Supervisor di hotel itu," ujarnya. "Namun saya tidak langsung menerima itu, saya pikirkan dahulu lalu dikasihlah satu buku namanya Hotel Manajemen, akhirnya saya pelajari buku itu selama dua minggu, setelah mempelajari saya menghadap ke GM nya lalu saya coba," katanya. Di sana saya banyak belajar masalah perhotelan, baik di komplen tamu, dimarahin tamu dan segala macamnya.Pada waktu itu, posisinya masih menjadi asisten dosen di Unmul. "Akan tetapi Pada waktu itu juga ada peraturan baru menjadi seorang dosen harus S2, dengan alasan itu otomatis tidak bisa mengajar. Maka saya berhenti lalu full fokus ke perhotelan,” ucapnya. Namun seiring berjalannya waktu mendapat tawaran lagi dari hotel yang lain sebagai Front Office Manager, lalu diambillah. Pria kelahiran Palu 23 juli 1976 berpesan agar melakukakan sesuatu itu sebaik mungkin, tanpa pamrih. Dan jangan mendengan ocehan orang lain. Ia punya moto. “Lakukan yang terbaik biar Tuhan yang melakukakan sisanya, artinya bagaimana mau sampai seribu langkah kalau tidak memulai dari satu langkah,” tutupnya. (adv/top/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: