Drivel Ojol Sambut Rencana Sekolah Tatap Muka

Drivel Ojol Sambut Rencana Sekolah Tatap Muka

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Wacana sekolah tatap muka 2021 jadi angin segar untuk driver ojek online (Ojol). Tak heran, karena 50 persen penghasilan yang diperoleh berasal dari pelajar.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Presedium Gabungan Aksi Roda Dua Kalimantan Timur (Garda Kaltim) Fadel Balher. Ia menuturkan, kabar tersebut disambut baik oleh rekan-rekan driver. Bahkan diapresiasi. “Tentu kami menyambut baik, kami sangat mengapresiasi kebijkaan diperbolehkannya anak-anak sekolah melakukan tatap muka kembali,” terangnya, saat dihubungi, Senin (14/12/2020). Diakuinya, imbas pandemi sejak Maret lalu. Kemudian larangan sekolah tatap muka. Membuat pendapatan Ojol di Kaltim turun sebanyak 50 persen. Kekhawatiran lainnya juga timbul di kalangan ojol lantaran adanya isu penggabungan dua start-up besar. Yakni Gojek dan Grab. Ia pun berharap dengan diberlakukannya sekolah tatap muka, nantinya dapat menaikan pendapatan driver. Yang sebelumnya turun sampai 50 persen, bisa naik 75 persen. "Dan terus naik lagi bahkan kalau bisa," sambatnya. Fadel sapaan akrabnya, juga menjelaskan, penurunan tersebut juga disebabkan banyaknya aktivitas yang berkurang. Terutama di sekolah. Persentase pengguna anak sekolahan sebelum pandemi terhitung besar. Lalu, akibat berkurangnya penggunaan pelanggan dari kalangan sekolah, driver ojol di Kaltim selama pandemi mau tidak mau harus mengatasi permasalahan ekonomi dengan mencari jalan lain. Seperti bekerja di profesi lain, selain menjadi driver. Dijelaskan Fadel, secara rinci pekerjaan sambilan memang menjadi alternatif bagi driver ojol. Pekerjaan utama menjadi prioritas, dan dilakukan pagi hingga siang. Kemudian pekerjaan menjadi Ojol dinomorduakan. Dan dilakukan dari sore ke malam. “Memang presentasinya (pengguna layanan ojol kalangan pelajar) sekitar 60 persen.  Data tersebut dari total pemakai semua layanan Ojol di Kaltim,” lanjutnya. Selain itu Fadel selaku ketua Garda Kaltim juga tidak ingin gegabah. Mengingat penyebaran terkonfirmasi COVID-19 di Kaltim, khususnya di Samarinda masih terjadi. Ia berharap sekolah-sekolah di Kaltim mampu menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dengan baik dan benar. Apalagi ketika tatap muka sudah diterapkan. Muhammad Safawi, manager start-up Nujek Area Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan tanggapan. Diakui dirinya memang pelanggan ojol banyak dari kalangan pelajar. Begitupun di Nujek. Peningkatan dan penurunan signifikan memang berasal dari orderan pelajar. Dan memang dibenarkan Muhammad Safawi, pencanangan tersebut disambut baik. Asal prokes tetap dilakukan. "Sejauh ini sampai Desember ini, stabil saja. Mudah-mudahan di Januari nanti bisa meningkatkan pelanggan kita juga," pungkas Muhammad Safawi yang kerap disapa Awi ini. (nad/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: