Karate Kaltim Bersiasat di Tengah COVID-19

Karate Kaltim Bersiasat di Tengah COVID-19

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Setiap cabang olahraga (cabor) bakal mati-matian untuk memberikan prestasi terbaiknya saat gelaran PON Papua XX 2021 nanti. Tak terkecuali cabor karate-do Kaltim. Yang intens berlatih di  masa pandemi dengan beragam metode.

Ketika pandemi belum merebak awal tahun 2020 ini, dua atlet terbaik Kaltim asal Balikpapan dan Kutai Kartanegara, yang lolos PON Papua itu mendapatkan latihan teknik yang cukup intens. Hampir seminggu full. Dengan teknik yang sudah dipersiapkan matang.

Namun, merebaknya pandemi COVID-19 mengharuskan pelatih sedikit merubah pola dan jam latihan. Mereka diminta lebih waspada dan memperhatikan protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah dalam berlatih. Alhasil, perubahan metode latihan harus dilakukan oleh pelatih.

Jalu, pelatih karate-do Kaltim bilang. Selama pandemi ini, seluruh cabor memang dituntut tetap berlatih.  Dengan berbagai penyesuaian. Bagaimana pun caranya, apalagi bagi cabor yang sudah pasti masuk PON XX Papua nanti, tuntutannya adalah prestasi terbaik. Yakni zona medali.

"Awalnya kita berlatih seminggu 6 kali. Dengan menu latihan rutin sesuai kebutuhan dan kondisi atlet yang sudah kami susun. Tapi sejak pandemi, kami perlu sedikit membatasi latihan mereka. Dengan mengurangi jam berlatih menjadi 3 kali dalam seminggu," urai Jalu.

"Sempat masuk ke teknik yang lebih spesifik, soal teknik pukulan, teknik tendangan dan bagaimana cara menyerang. Tapi tertunda dan perencanaan kita revisi ulang. Kita turunkan ke ketahanan fisik, sambil menjaga kebugaran," tambahnya.

Soal kebutuhan atlet menghadapi PON itu. Sebenarnya pelatih bakal memberikan pola yang lebih terbuka lagi. Misalnya soal titik-titik dominan yang harus sudah dapat dimiliki atlet sejak dini. Selain soal jam terbang dengan banyak melakukan sparing atau latihan tanding. Hal itu adalah latihan nyata menghadapi even sebesar PON Papua nanti.

"Jadi memang, basicnya harus diperkuat. Secara pukulan dan tendangan. Ke depan mereka tentu harus lebih open. Menyerang dan conter attacknya harus dapat, ada hikmah tersendiri dengan pandemi ini, PON mundur dan persiapan atlet kita lebih matang," pungkasnya.

Sebagai bahan motivasi. Sejak PON 2008 silam. Karate Kaltim belum pernah lagi mencicipi medali di even empat tahunan itu. Terakhir di ajang Pra PON 2019 lalu. Hanya menjadi peringkat ketiga atau medali perunggu, sebagai syarat lolos PON Papua. Kini, kejuaraan sudah di depan mata. Peluang terbaik untuk menunjukan kualitas yang dimiliki atlet karate Kaltim. (frd/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: