Sosok Penyabar

Sosok Penyabar

TANJUNG SELOR, DISWAY – Masyarakat Bulungan berduka. Bupati Bulungan Sudjati yang terkonfirmasi positif COVID-19, mengembuskan napas terakhirnya di RSD dr Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor, Selasa (8/12).

Kepergian pria yang dikenal ramah ini untuk selamanya, menambah daftar panjang kepala daerah yang meninggal dunia, karena terkonfirmasi positif COVID-19. Dan, menjadi duka mendalam bagi Ingkong Ala, wakil Sudjati memimpin Bulungan. Apalagi, ia baru saja kembali memulai aktivitasnya di pemerintahan. Setelah cuti di luar tanggungan negara, karena kembali maju mencalonkan diri di Pilkada Bulungan. “Saya baru menerima informasi sekitar pukul 09.00 (Selasa, 8/12), beliau kritis. Saya langsung ke rumah sakit dan melihat secara langsung upaya medis memberikan bantuan pernapasan, dan pompa jantung,” ujar Ingkong. “Namun, pukul 11.20 Wita, tim dokter menyampaikan jika Bupati Bulungan Sudjati sudah tidak tertolong,” tambahnya. Kepergian Sudjati pun, menjadi pukulan berat bagi Ingkong Ala. Menurutnya, secara pribadi sangat mengenal dekat Sudjati. Yakni sosok yang penyabar dan patut diteladani. Sudjati juga dikenalnya sebagai orang yang selalu menimbang perasaan dalam bertindak, agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Bahkan, Ingkong menyampaikan bahwa Sudjati merupakan orang yang tidak menyukai kesendirian. Sudjati dikenalnya sebagai sosok yang sangat menyukai aktivitas bersama masyarakat. Baik itu di tempat ngopi, maupun di mana saja. “Kalau almarhum ditraktir oleh seseorang, maka di waktu berikutnya harus kembali mentraktir orang tersebut,” ungkapnya. Kesederhanaan Sudjati itulah yang menurutnya, menjadikan Sudjati sangat mudah bergaul. Meski menjabat sebagai orang nomor satu di Bulungan, bukan alasan bagi Sudjati untuk membatasi diri bertemu masyarakat. Selama hampir 5 tahun bersama-sama memimpin Bulungan, Ingkong Ala juga menyebut sosok Sudjati tidak memiliki kekurangan. Karena itu, kata Ingkong, Sudjati wajib menjadi panutan bagi seluruh warga Bulungan, karena sabar. Bahkan, ketika menerima kritikan di tengah pandemik COVID-19, lanjut Ingkong, Sudjati tetap menyikapi dengan positif. “Itu yang luar biasa. Beliau tidak pernah terpancing,” ujarnya. Dengan sisa masa jabatan yang ditinggalkan Sudjati, Ingkong yakin apa pun kondisinya, bersama organisasi perangkat daerah (OPD) akan bersinergi menyelesaikan program yang sebelumya dirancang bersama Sudjati. Apalagi sebelum wafat, Sudjati berkomitmen akan mempertahankan opini wajar tanpa pengecualian (WTP). Selain itu, kado terakhir yang diberikan oleh Sudjati kepada warga Bulungan, yakni penetapan APBD 2021. Yakni berkisar Rp 1,2 triliun. Hal ini, kata Ingkong, merupakan sebuah capaian yang cukup baik, mengingat hampir secara nasional berbagai daerah mengalami kemerosotan pendapatan akibat pandemik COVID-19. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: