Hanya 5 dari 35 Cabor yang Terima Bonus dari Pemkot Balikpapan

Hanya 5 dari 35 Cabor yang Terima Bonus dari Pemkot Balikpapan

Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Pemberian bonus atlet dan pelatih prestasi Balikpapan memasuki babak baru. Setelah sekian lama melalui proses yang cukup panjang. Akhirnya lima cabang olahraga saja yang berhak menerima bonus dari Pemkot Balikpapan melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Balikpapan. Padahal KONI Balikpapan mengajukan 35 cabor.

Kelima cabor tersebut antara lain. Pengkot Federasi Hockey Indonesia (FHI) Balikpapan, Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Balikpapan, Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Perserosi) Balikpapan, Persatuan Senam Indonesia (Persani) Balikpapan, dan Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin) Balikpapan.

Ketua Harian KONI Balikpapan Muslimin Amin menjelaskan kelima cabor tersebut dianggap memenuhi syarat berdasarkan Perwali No 29 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pemberian Bonus Kepada Atlet dan Pelatih Olahraga Berprestasi. Bahwa atlet yang berhak menerima bonus wajib menyertakan berita acara yang dimaksud.

Sejatinya berita acara hanya bisa didapatkan atlet ketika mengikuti kejuaraan multi event. Bukan single event. Sehingga 30 cabor lainnya dianggap DPOP Balikpapan tidak bisa menunjukkan berita acara sebagaimana yang dimaksud dalam perwali tersebut.

"Khusus Pelti, Persani, Perserosi itu baru muncul berita acaranya. Mereka harus membuat pernyataan bahwa berita acara bisa dipertanggungjawabkan secara hukum. Yang 30 cabor masih dianggap tidak memenuhi syarat," kata Muslimin, Senin 7 Desember.

Ditambahkan Muslimin langkah selanjutnya akan memberi penjelasan kepada 30 cabor yang tidak menerima bonus. Mengingat butuh waktu lama untuk merevisi perwali tersebut. "Harapannya ke depan untuk tahun-tahun berikutnya bisa direvisi perwali. Sehingga dana bisa kembali diusulkan untuk bonus atlet," tambahnya.

Sementara itu Ketua Pengkot FHI Balikpapan Muslimin siap menerima bonus dari DPOP Balikpapan tersebut. Sikap tersebut diambil lantaran tekanan dari atlet. "Kemungkinan kita menerima. Karena desakan atlet. Karena atlet lain ada yang terima. Kondisi pandemi seperti juga sangat membutuhkan bantuan. Ini masih direvisi sama DPOP," tegasnya. (fdl/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: