Bersepeda Keluar Kota, Cara 2 Atlet Ini Uji Kemampuan

Bersepeda Keluar Kota, Cara 2 Atlet Ini Uji Kemampuan

Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Olahraga sepeda sebenarnya sudah lama digandrungi orang Indonesia. Karena termasuk olahraga yang sederhana. Cukup punya sepeda, lalu genjot pedalnya. Komunitas sepeda pun sudah sejak lama ada. Tapi sejak pandemi ini, keberadaannya kian menjamur.

Model sepeda pun kini makin beragam. Yang sedang populer saat ini adalah sepeda lipat. Komunitas-komunitas sepeda ini biasa banyak ditemui di daerah kota. Di waktu-waktu tertentu, puluhan pengendara sepeda tampak beriringan di jalan-jalan utama.

Touring dalam olahraga sepeda sudah lazim. Yang membedakan antara penghobi dan atlet profesional adalah jarak tempuhnya. Untuk atlet, biasa touringnya antar kota. Dan bukan untuk senang-senang saja. Tapi dijadikan ajang berlatih.

"Biasa kita ke Samarinda. Tapi pulang pergi. Jaraknya 220 Km. Endurance memang sangat perlu ya untuk jaga kondisi. Mengukir kemampuan," kata Nivo Ramadhon, seorang atlet sepeda kepada nomorsatukaltim.com.

Ya, Nivo merupakan atlet andalan Kota Balikpapan. Main di kategori road bike dan mountain bike. Maka sudah sewajarnya menggelar touring ke luar kota. Sejak duduk di bangku SD dia aktif bersepeda. Awalnya ya hanya amatiran. Punya sepeda lalu dimainkan saja. Tapi seiring berjalannya waktu dia serius untuk menekuni jadi atlet.

"Awalnya main sama sepeda gowes sama bapak. Terus mulai aktif jadi atlet kelas 1 SMP. Kejuaraan pertama race mod hogs tahun 2015," tambah Nivo.

Kembali soal touring. Nivo biasanya bersama kawannya yang lain. Setidaknya hingga lima orang. Salah satunya Satya Ridho yang juga atlet andalan Balikpapan. Paling penting saat touring memperhatikan perangkat sepeda. Mulai ban, gear, velg hingga pedal. Tak lupa selama berbekal perkakas. Jadi sewaktu ada masalah pada sepeda bisa terselesaikan.

"Tapi selama touring kan pasti didampingi juga ada mobil. Kalau jaraknya bisa berhari-hari. Ganti baju, atau istirahat ada mobil," kata Satya.

Paling jauh mereka bersepeda sampai ke Tanah Grogot, Kabupaten Paser. Start mulai dari Balikpapan. Menyeberang ke Penajam Paser Utara dan melanjutkan ke Grogot. Totalnya 450 Km dengan kecepatan 30 Km/ jam. Selama tiga hari mereka berhasil menaklukan dua kabupaten sekaligus.

"Selama tiga hari lamanya. Karena memang harus banyak istirahat. Setiap 100 Km istirahat, cek sepeda, makan," tambah Satya.

Bahkan rencananya merekaakan  touring ke Kalimantan Selatan. Rencana rute dari Balikpapan, PPU, Paser. Masuk kabupaten Tabalong, Amuntai hingga tembus Banjarmasin. Sementara rute pulang mereka lewat jalur Batulicin yang nantinya tembus ke Tanah Grogot, Kabupaten Paser dan finish kembali di Balikpapan. "Semoga nanti bisa terealisasikan," katanya. (fdl/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: