Seorang Perawat di Balik Kesuksesan Bola Tangan Balikpapan

Seorang Perawat di Balik Kesuksesan Bola Tangan Balikpapan

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Di balik kesuksesan cabor bola tangan Balikpapan. Ada seorang yang berperan besar. Dialah Dwichandra Hariwibowo. Pria lulusan S1 keperawatan itu awalnya bergabung dengan tim kesehatan Persiba Balikpapan.

Selama 7 musim ia mengabdi di Persiba sejak tahun 2013. Atau tepat setelah memegang predikat Sarjana Keperawatannya. Setahun kemudian melihat potensi bola tangan. Lalu berganti haluan.

Punya kepribadian yang supel dan mudah bergaul membuat Chandra diajak (Alm) Selamet Sungkono membentuk bola tangan Balikpapan. Keahliannya sebenarnya hanya bagian medis. Tapi bukan menjadi alasan dia untuk tidak mau belajar. Kesempatan masuk ofisial Persiba dimanfaatkan betul oleh pria yang akrab disapa Chandra tersebut.

"Saya melihat bagaimana pelatih menangani tim. Pendekatan dengan pemain. Dari Persiba itu banyak pengalaman. Setidaknya dasar melatih dapatnya dari sana. Juga belajar otodidak," kata pria kelahiran Purbolinggo tersebut.

Tujuh musim di Persiba membuat Chandra banyak mendapatkan pengalaman. Terlebih setiap musimnya Beruang Madu bergonta-ganti pelatih. Di samping itu kerap mengikuti kursus kepelatihan hingga nonton YouTube. Kesempatan tak ia lewatkan. Terlebih saat itu Kaltim juga belum punya pelatih bola tangan. Alias masih minim.

"Alhamdulillah belajar sendiri. Kadang juga nonton YouTube. Karena kita memang harus totalitas jika menjalankan profesi," tambah Chandra.

Berkat kemampuannya itu Chandra juga dapat kesempatan melatih tim bola tangan Kaltim. Hingga yang dinantikan. Menjadi pelatih timnas bola tangan pada 2018 lalu. Tentunya ada rahasia di balik tembusnya Chandra bersama atletnya ke timnas. Kuncinya pertama mindset. Setiap latihan Chandra selalu memotivasi atletnya harus punya target selama jadi pemain.

"Apa pun kondisinya, tempat latihannya seperti  apa tetap punya semangat dan target. Karena kalau kita tidak punya target tinggi tentu saja akan berbeda juga kemauan dan semangat para atlet," terang Chandra.

Kini dia bersyukur sudah dapat bantuan lapangan latihan dari Pemkot Balikpapan. Meski tak seberapa, bisa mendapat perhatian sudah menjadi sebuah kebanggaan.

"Kami sangat berharap bisa memiliki sendiri lapangan latihan yang sesuai standard. Karena selain prestasi atlet, bola tangan juga termasuk cabor Olimpiade. Jadi setiap multi event pasti di pertandingkan," harapnya. (fdl/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: