TPS Kanal 3 Sangatta Tak Difungsikan Lagi

TPS Kanal 3 Sangatta Tak Difungsikan Lagi

Kutim, nomorsatukaltim.com - Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah di kawasan Kanal 3 tak lagi difungsikan. Sehingga warga di sekitar TPS tidak perlu risau lagi akibat aroma yang ditimbulkan dari tumpukan sampah di sana.

Sebelumnya, warga RT 38, 65 dan 32 sempat melakukan demo dengan menutup TPS tersebut. Lantaran bau tak sedap yang menyebar ke pemukiman warga. Penyebabnya, tumpukan sampah di TPS itu dibiarkan menggunung. Tetapi sejak pekan lalu, TPS itu sudah bersih dari tumpukan sampah dan tak lagi digunakan.

Maka Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim kini menyiapkan pola baru dalam pengangkutan sampah. Tanpa harus ke armada motor roda tiga, setelah mengangkut sampah dari rumah warga akan menuju ke kantor UPT Kebersihan. Kemudian dilanjutkan menggunakan truk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batota.

"Sebenarnya TPS di Kanal 3 itu juga hanya sementara saja. Karena tidak ada tempat lain. Kini kita pakai cara ini," ucap Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kutim, Sugiyo.

Terkait dengan kurangnya armada truk, DLH mendapatkan pinjaman dari PT KPC sebanyak 3 unit. Ditambah lagi dengan satu unit milik DLH yang sudah kelar diperbaiki. Sehingga pihaknya merasa masih sanggup untuk mengatur pola pengangkutan sampah ke TPA.

"Kami upayakan tidak ada sampah yang numpuk di kantor UPT. Semuanya langsung terangkut ke TPA," bebernya.

Keputusan ini, juga diambil DLH sudah berdasarkan hasil keputusan bersama. Untuk menghindari keluhan warga lagi. Langkah yang bisa diambil saat ini adalah mengubah pola pembuangan sampah. Sembari menunggu rencana TPS baru dibuat.

"Kami siapkan lahan di belakang Pasar Induk Sangatta. Rencana tahun depan dibangun. TPS sekaligus juga pengolahan kompos," ungkapnya.

Persoalan sampah di Sangatta memang makin perlu perhatian. Mengingat kini jumlahnya per hari sudah mencapai 70 ton. Jika tidak ada penanganan serius, bisa saja tumpukan sampah akan sangat meresahkan.

"Rencananya jika diolah kompos bisa menghabiskan sekitar 50 ton. Jadi sampah yang masuk ke TPA hanya 20 ton saja nantinya," sebutnya.

Selain itu, DLH juga berusaha mencari lahan untuk membangun TPS secara permanen. Melalui dana alokasi khusus (DAK) maupun APBD Kutim. Karena dalam beberapa waktu ke depan. Sangatta harus memiliki lebih banyak TPS tambahan. Atau perkara sampah akan jadi bom waktu.

"Tidak perlu luas, yang penting representatif. Ada pemilahan sampah organik dan anorganik. Karena tetap sifatnya hanya sementara," tandasnya. (bct/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: