Disdikbud Mahulu Siap Lakukan PTM Januari 2021

Disdikbud Mahulu Siap Lakukan PTM Januari 2021

Mahulu, nomorsatukaltim.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mahulu menyambut baik keluarnya Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang memperbolehkan digelarnya Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Dimulai Januari 2021 mendatang.

Pembelajaran via daring bisa dibilang sangat tidak efektif diberlakukan di kabupaten baru seperti Mahulu. Lantaran jaringan internet belum merata di semua daerah. Maka sejak sekolah ditutup dan diharuskan melakukan kegiatan belajar via daring sejak Maret lalu. Transfer ilmu di kabupaten termuda di Kaltim itu berjalan sangat pincang.

Disdik dan sekolah kemudian bersiasat. Sebagian besar sekolah tidak menggelar pembelajaran daring sebagaimana mestinya. Lebih dititik beratkan pada pemberian tugas pada peserta didik.

“Guru berkunjung ke rumah siswa atau siswa secara berganti ke sekolah untuk mengambil tugas,” beber Kepala Disdikbud Mahulu, Feridiana Hendoq, belum lama ini.

Tapi jangan kira metode itu berjalan tanpa kendala. Karena ternyata, saat siswa diliburkan dari aktivitas sekolah. Banyak dari mereka yang malah ikut orang tuanya ke hutan atau ladang. Akibatnya tugas sekolah tidak dikerjakan.

Di Mahulu, memang sebagian besar pekerjaan penduduknya adalah petani atau peladang. Yang letak ladangnya kerap sangat jauh dari tempat tinggal. Dan sudah jadi kelaziman pula anak membantu orang tuanya berkebun.

Maka dengan lampu hijau yang diberikan 4 kementerian itu. Mahulu akan sebisa mungkin menggelar PTM awal tahun depan. Saat ini Disdikbud sedang mempersiapkan segala sesuatunya. Langkah awalnya adalah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Mahulu. Untuk memberikan rekomendasi PTM.

Nantinya seluruh sekolah di Mahulu akan menggandeng Puskesmas sebagai mitra. Untuk menjalankan fungsi pengawasan kesehatan guru dan siswa.

“Mendata warga sekolah mana yang perlu di rapid test menggunakan form penapisan,” ungkap Feridiana.

Surat edaran ke sekolah sudah dikeluarkan. Di dalamnya disebutkan apa saja yang harus disiapkan sekolah agar bisa menggelar PTM. Tahapan sosialisasi pun sudah dilakukan Disdik. Feridiana sendiri sudah memantau ke beberapa sekolah. Dan didapati bahwa semua sekolah sudah mulai melakukan persiapan.

Yang jadi titik berat dari penyelenggaraan PTM adalah protokol kesehatan. Pengaturan jam sekolah, jarak meja, penyediaan sanitasi, sampai penanganan kesehatan menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi sekolah. Terlepas kasus COVID-19 di Mahulu tidak besar-besar amat.

“Untuk kesiapan PTM,  sekolah-sekolah sudah membelanjakan dana Bantuan Operasional Sekolah untuk alat-alat sanitasi dan kebersihan, alat test suhu tubuh (termo gun), masker, dan tempat cuci tangan,” tukas Feridiana.

Sekolah juga telah membuat jadwal pelajaran. Pun sudah membentuk Tim Satgas COVID-19 di masing-masing sekolah. Dan ke depan, akan melakukan pertemuan dengan komite sekolah dan perwakilan orang tua murid. Untuk meminta persetujuan penyelenggaraan PTM di tahun ajaran baru nanti.

Memang untuk menyelenggarakan PTM, ada 3 komponen yang harus sama-sama mau. Yakni pemerintah daerah, dalam hal ini bupati. Sekolah, dan orang tua murid. Jika ketiganya oke, maka PTM bisa digelar.

“Saat PTM dilakukan pembatasan jumlah siswa yang hadir di sekolah. Sebelum memulai pembelajaran siswa diwajibkan mengikuti protokol kesehatan,” pungkasnya. (imy/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: