Kukar Cat Community, Bukan Komunitas Pecinta Kucing Biasa

Kukar Cat Community, Bukan Komunitas Pecinta Kucing Biasa

Kukar, nomorsatukaltim.com – Hampir semua orang sepakat kalau kucing adalah hewan peliharaan yang lucu dan ngegemesin. Apalagi kucing yang dirawat sampai bulunya kinclong. Dan dilatih melakukan aksi-aksi lucu, duh bikin gakuat.

Tapi kalau harus melihara kucing, bentar dulu. Rasanya gak semua orang mampu. Karena gak sekedar ngasih makan doing. Tapi mesti mandiin, potongin kuku, bersihin telinga. Sampai urusan kesehatan, karena harus ngasih vitamin. Dan kalau sakit, harus diobatin. Ribet lah pokoknya kalau mau bikin kucing terawatt, cantik, dan aduhai.

Karena itulah, para pecinta kucing di Kukar membentuk komunitas. Namanya Kukar Cat Community. Di komunitas ini, mereka bisa saling tukar informasi, sharing permasalahan kucing masing-masing. Pokoknya semua hal tentang kucing lah.

Tapi seiring waktu, dengan komunitas sudah makin berumur dan anggotanya semakin solid. Komunitas yang digawangi Adi “Leo” ini menjadikan Kukar Cat Community lebih dari sekedar tempat nongkrong dan sharing aja. Tapi dikembangkan juga ke pelayanan kesehatan kucing level dasar. Semacam posyandunya kucing gitu.

Tujuannya mulia, biar para pecinta kucing yang gak mampu bawa kucing kesayangannya ke dokter hewan. Bisa berobat ke komunitas ini. Sesekali mereka menggandeng dokter hewan yang ada di Kota Tenggarong.

"Biar ada kegiatan yang bermanfaat untuk pecinta kucing lainnya, bukan sekedar ngumpul-ngumpul," cerita Adi.

Kukar Cat Community ini berdiri sejak 2016 lalu. Gak ada segmentasi kucing untuk bisa gabung di komunitas ini. Mau kucing import atau kucing kampung, boleh gabung di situ. Semua ras kucing ditampung. Diperlakukan sama. Makanya, banyak yang berminat. Sekarang anggotanya sudah mencapai 500-an orang. Lumayan besar untuk ukuran komunitas lokal.

Basecamp utama mereka ada di Taman Pintar Tenggarong. Mereka pilih taman sebagai tempat kumpul utama biar sekalian jadi ajang atraksi di taman itu. Jadi pengunjung taman bisa sekalian lirik-lirik aksi gemay kucing anggota Kukar Cat Community.

Kukar Cat Community juga membuka klinik kucing tanpa memungut biaya.

Tapi gegara pandemi. Aktivitas mereka di dunia nyata dikurangin. Hasrat kumpul-kumpul terpaksa ditahan dulu. Posyandu kucing juga mesti vakum sementara waktu.

Sebagai pengganti, ya mereka maksimalin media sosial. Entah itu melalui grup WhatsApp atau pun grup Facebook. Di mana saja asal masih bisa saling berkomunikasi.

"Ada pernah sempat dua kali selama pandemi kumpul-kumpul, sebelum Taman Pintar ditutup pemerintah sementara waktu," ujarnya.

SUDAH JATUH HATI SEJAK KECIL

Adi Leo sendiri bukan newbie di dunia permeongan. Iya, perkucingan. Doi udah keranjingan hewan berbulu ini sejak kecil. Cuma keinginan merawat bener-bener baru berjalan 5 tahun ke belakang.

Dan peliharaannya bukan cuma satu lho. Coba tebak berapa?

EMPAT BELAS! Aih banyak banget gak sih? Tapi untuk Adi, 14 ekor kucing itu bukan rekor terbanyaknya loh. Doi pernah ngerawat sampai 30 ekor. Astaga. Semua kucing itu dak doi beli. Ada yang hasil perkawinan antar kucing peliharaannya sampai punya anak. Ada juga yang dapat mungut di jalan.

"Malah ada juga yang datang sendiri ke rumah," kata Adi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: