Sujiati Fokus Kembangkan Bawang Merah PPU

Sujiati Fokus Kembangkan Bawang Merah PPU

PPU, nomorsatukaltim.com - Memang bukan yang paling utama. Tapi bawang merah itu masuk dalam kebutuhan pokok masyarakat Penajam Paser Utara (PPU).

Dari perhitungan Dinas Ketahanan Pangan PPU, kebutuhan masyarakat sekira 44,14 ton per bulan atau sekira 529,68 ton per tahun. Celakanya, PPU tidak memproduksi komoditas pertanian yang memiliki daging berlapis-lapis. Hanya ditanam dengan skala rumah tangga. Hanya memenuhi 80 persen kebutuhan itu. Untuk memenuhi kekurangan itu, bawang merah masih ditransfer dari Sulawesi dan Jawa. Padahal potensi lahan di PPU cukup besar. Nah, tapi sejak beberapa tahun terakhir sudah ada angin segar. PPU kedapatan program Pemerintah Provinsi Kaltim untuk mengembangkan potensi bawang merah. Lokasi ada di Kecamatan Babulu. Tempat lumbung bahan pangan. "Tahun lalu sudah panen. Hasilnya memuaskan, sekitar 8 ton lebih. Makanya tahun ini diulang kembali," kata Anggota Komisi II DPRD PPU, Sujiati ditemui Disway-Nomor Satu Kaltim saat turut menanam bibit bersama kelompok tani di Desa Babulu Darat, belum lama ini. Dia menuturkan upaya yang dilakukan para petani ini kian tahun kian meningkat. Tentu dengan dukungan berbagai pihak. Termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU dengan penyuluh pertaniannya. "Memang perlu ada treatment untuk meningkatkan hasil bawang merah ini. Tapi yang jelas, ternyata bawang tidak sesulit itu ditanam di PPU," ulasnya. Apalagi, sejak tahun 2018 lalu PPU sudah memiliki gudang penangkaran bawang merah juga di Babulu. Tepatnya di Desa Rintik. Berarti fasilitas pendukung lainnya juga telah ada. Oleh karena itu, wakil rakyat PPU perempuan satu-satunya ini berharap petani bisa merespon hal baik ini. Agar turut berani membuka lahan untuk bawang merah. Tujuannya jelas untuk bisa swasembada, PPU yang memiliki pasokan bawang merah lokal. "Karena potensi pasarnya juga sangat luar biasa, kan," tegas dia. Lebih lanjut, sektor pertanian di PPU ini dinilai masih sangat seksi untuk dikembangkan. Ke depan ia berjanji untuk memfokuskan pada peningkatan. Baik itu akses pasar, akses keuangan, penguatan kelembagaan dan program hilirisasi bawang merah. Terlebih, rantai distribusi yang lebih pendek akan berdampak terhadap harga yang lebih baik di level konsumen, serta optimalnya margin keuntungan bagi petani. Kepentingannya juga agar harga pasar bisa terkontrol. "Kita akan terus melakukan pengembangan klaster bawang merah yang akan diarahkan pada keberlanjutan dan peningkatan produktivitas bawang merah di PPU," pungkas Sujiati. (rsy/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: