Belum Ada dari Berau

TANJUNG REDEB, DISWAY - Dari 471 jemaah Indonesia yang melaksanakan umrah, belum ada dari Berau. Terakhir pemberangkatan, Minggu (22/11) sebanyak 72 jemaah.

Pemerintah Arab Saudi memang telah membuka izin melaksanakan umrah terbatas. Juga telah mengeluarkan visa umrah untuk jemaah Indonesia. Sejak 1 November 2020, penerbangan umrah dari Indonesia ke Mekah telah dilakukan. Namun Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Berau, Djaelani tidak mengetahui. Apakah dari ratusan jemaah itu ada dari Kaltim. Yang bisa ia pastikan, tidak ada calon jemaah dari Berau. Sebab menurutnya, pemberangkatan menggunakan Sistem Komputerisasi Pendaftaran Umrah (Siskopatuh). Sementara pusat belum membuka pendaftaran. "Yang berangkat pada November 2020 adalah jemaah yang tertunda saat pembatasan, dan sudah disetujui pemerintah Saudi," ungkapnya kepada Disway Berau, Selasa (24/11). Djaelani belum mengetahui kapan umrah normal dan pendaftaran Siskopatuh dibuka. Ia mengaku, pada kondisi normal animo masyarakat melaksanakan umrah cukup banyak. Berbeda saat pandemik COVID-19. Dikatakan, ada beberapa persyaratan jamaah indonesia diperbolehkan melaksanakan umrah dengan kuota harian sekitar 800 hingga 1.000 jemaah. Salah satunya, usia 18-50 tahun. Selain itu, diwajibkan tes PCR oleh pihak rekanan yang telah ditunjuk pihak maskapai 72 jam sebelum berangkat. "Calon jemaah juga diwajibkan memiliki asuransi perjalanan lengkap dengan mengcover risiko COVID-19," tandasnya. Sebelumnya, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Oman Fathurahman mengatakan, pemerintah akan memperketat penerapan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah umrah di masa pandemik. “Kemenag telah melakukan rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, dan salah satu rekomendasinya adalah memperkuat koordinasi Kemenag dengan Kemenkes, BNPB, dan otoritas Saudi untuk lebih ketat dalam menerapkan protokol kesehatan bagi calon jemaah umrah,” ujarnya. (*)

Sumber: