Cuma 2 Truk DLH Beroperasi, Sampah di Kutim Menggunung

Cuma 2 Truk DLH Beroperasi, Sampah di Kutim Menggunung

Kutim, nomorsatukaltim.com –  Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah di kanal 3 Sangatta Utara ditutup warga. Lantaran, sampah yang menggunung sudah mengeluarkan bau tak sedap ke pemukiman warga. Kejadian itu akhirnya mengungkap, jika Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutai Timur (Kutim) sangat kekurangan armada pengangkutan sampah.

Sampah dari rumah-rumah warga memang dikumpulkan oleh armada motor roda tiga menuju TPS. Kemudian dari TPS menuju ke TPA di Km 13 jalan poros Bengalon harus menggunakan truk. Nah, armada truk ini yang sangat kurang. Hanya ada 2 truk yang aktif dari 6 truk yang dimiliki.

Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kutim, Sugiyo sendiri yang mengungkapkan hal itu. Bahkan armada terbaru milik mereka keluaran tahun 2008. Sehingga lebih sering berada di bengkel dibanding berkeliling mengangkut sampah.

“Jadi minimal kami punya 7 truk dan itu sehat semua. Agar sampah di TPS ini tidak menumpuk,” ujarnya.

Dari 6 truk DLH itu, 3 truk sedang berada di bengkel untuk perbaikan dan 1 truk tidak bisa beroperasi lagi. Alhasil, hanya ada 2 truk saja yang dipakai untuk mengambil sampah dari TPS menuju ke TPA.

Ditambah lagi dengan waktu tempuh satu jam, tentu tidak bisa mengangkut semua sampah. “Karena TPS di sini cukup padat, hampir 24 jam sampah terus masuk,” selorohnya.

Beruntungnya, ada perusahaan di Sangatta Utara yang mau meminjamkan truk dan eksavator. Agar tumpukan sampah bisa cepat berkurang. Sedangkan untuk upaya mengajukan pengadaan armada sampah pun sudah dilakukan. Namun masih menunggu ketersediaan anggaran.

“Kami pinjam punya PT PAMA. Tapi tetap itu tidak bisa lama. Makanya sangat perlu untuk menambah armada,” bebernya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kutim, Basti Sangga Langi meminta Pemkab Kutim tidak memandang sebelah mata persoalan TPS yang mengganggu pemukiman warga. Perlu tindakan cepat terkait masalah ini. Sembari menyiapkan lokasi TPS yang lebih tepat.

“Mungkin bisa dengan membangun TPS permanen dengan teknologi pemilahan sampah. Tapi ini memang harus bertahap,” ucap wakil ketua Komisi A ini. (bct/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: