Momen Perangi COVID-19

Momen Perangi COVID-19

TARAKAN, DISWAY – Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, tinggal menghitung hari. Agar pelaksanaannya lancar dan sukses, serta aman dari COVID-19, Pjs Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi memberikan arahan kepada penyelenggara dan komponen pendukung lain. Termasuk ASN dan pemilih di Kaltara.

Arahan pertama, terkait perlawanan terhadap pandemik COVID-19. Ini menjadi atensi terbesar Teguh. “Pilkada harus menjadi momen untuk memerangi pandemi ini. Setiap arahan Presiden maupun menteri terkait, hal ini harus dipahami dan dilaksanakan. Tak hanya 3 M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker), tapi juga 3T (testing, tracing, treatment),” kata Teguh pada rakor desk pilkada, Selasa (17/11) sore. Pemprov Kaltara, kata Teguh, telah bersungguh mematangkan persiapan pelaksanaan pilkada kali ini. “Peran pemerintah, dalam hal ini Pemprov Kaltara, adalah menjamin ketersediaan anggaran. Menjaga stabilitas politik dan keamanan, menjaga netralitas ASN, dan memberikan DP4 (data penduduk potensial pemilih pemilu) kepada KPU,” jelasnya. Soal anggaran, menurut Teguh, Pemprov Kaltara merupakan salah satu provinsi yang terbaik. Dalam merealisasikan komitmen penyaluran hibah dana pelaksanaan pilkada. “Untuk KPU, Bawaslu juga keamanan. Saat ini, realisasinya sudah 100 persen untuk penyaluran hibahnya,” ujarnya. Adapun hibah anggaran itu, untuk KPU Kaltara Rp 103,2 miliar, Bawaslu Rp 20 miliar, dan pengamanan (Polda Rp 14 miliar, dan TNI Rp 2 miliar). Saat ini, Pemprov bersama seluruh komponen pelaksanaan pilkada, terus memantau setiap tahapan yang berlangsung. Salah satunya, tahapan kampanye. “Pemprov selalu berkoordinasi dengan penyelenggaran dan aparat keamanan. Untuk melaksanakan pemantauan pelaksanaan kampanye ini. Juga melakukan deteksi dan pencegahan dini,” ungkapnya. Dan, diakui Teguh hingga saat ini, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kaltara, dalam keadaan kondusif. “TNI dan Polri, saya yakin akan konsisten memantau kamtibmas hingga pilkada dilaksanakan nanti. Dan, saya berharap kejadian 2015 jangan sampai terulang,” ujarnya. Adapun dukungan personel keamanan pada Pilkada Serentak 2020 di Kaltara, dari Polri 2.558 orang, TNI 1.260 orang, Satpol PP 1.230 orang, Linmas 2.203 orang, dan Damkar 723 orang. Teguh juga menginginkan agar stabilitas politik dan keamanan di Kaltara tetap stabil. Kepada Bawaslu Kaltara, ia juga berharap agar terus profesional dan konsisten menjalankan tugasnya. “Sebagai Pjs, saya selalu menekankan netralitas ASN. Hal ini menjadi sorotan banyak pihak, dan tentunya Bawaslu akan memainkan peran penting dalam pengawasannya. Jika ada yang tidak netral, silakan tindak sesuai kewenangan,” ujarnya. Sekaitan dengan pengawasan, Teguh juga meminta Tim Desk Pilkada Kaltara untuk mampu menjalankan tugas dengan baik. “Desk Pilkada harus terus melakukan pemantauan pelaksanaan pilkada di daerah, menginventarisir, dan mengantisipasi permasalahan, memberikan saran untuk penyelesaian permasalahan pilkada, serta melaporkan informasi kepada pemerintah mengenai pelaksanaan pilkada,” ujarnya. Ditegaskan Teguh, Pilkada Serentak 2020 di Kaltara harus mampu menjadi pilkada berintegritas. “Pilkada berintegritas itu, regulasinya jelas, peserta pemilunya kompeten, birokrasinya netral, dan penyelenggara pemilu berintegritas,” ucapnya. Dari seluruh evaluasi yang ada, Teguh juga memaparkan sejumlah tantangan dalam Pilkada Serentak 2020 di Kaltara. Yakni, netralitas, profesionalisme dan integritas penyelenggara pemilu. Lalu, maraknya ujaran kebencian dan hoax, menguatnya politik identitas, dan fanatisme kelompok pendukung yang sangat tinggi. Permasalahan lainnya, adalah logistik pilkada. Dipastikan Teguh, pekerjaan ini tak hanya menjadi tanggung jawab KPU semata. Namun, harus didukung oleh komponen lainnya, termasuk organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di Pemprov Kaltara.  Pada kesempatan membuka rapat kewaspadaan dini pemerintah daerah, Teguh juga memastikan bahwa Pemprov Kaltara bersungguh-sungguh mengawal kesuksesan Pilkada Serentak 2020. Ini dibuktikan dengan berbagai kegiatan untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tahapan yang ada. "Dalam dua hari ini, terus dibahas dan dikaji tentang Pilkada Serentak 2020 di Kaltara. Sebelumnya, bersama jajaran TNI/Polri juga telah dilaksanakan apel siaga bencana dan kesiapsiagaan Pilkada Serentak 2020. Ini semata-mata karena komitmen untuk mengawal Pilkada Serentak 2020 di Kaltara, agar sukses, aman, lancar, bermartabat, berintegritas, dan bebas COVID-19," katanya. Teguh juga menekankan, pengawalan kesuksesan pilkada akan dilaksanakan tak hanya pada saat kampanye, tapi juga pada saat masa tenang, pemungutan suara, rekapitulasi, dan penetapan pasangan calon terpilih lalu pelantikan. "Apabila setelah dilantik pasangan terpilih nanti, benar-benar tak ada masalah, maka pilkada dinyatakan aman, terkendali juga kondusif. Dan, ini butuh kerja keras kita semua," ucapnya. Harapan lainnya, pada debat publik ketiga nanti, baik untuk pilgub maupun pilbup, betul-betul menjadi ajang adu gagasan dan program. "Bukan menjadi ajang untuk melakukan serangan yamg bersifat pribadi," tuturnya. Tak lupa, Teguh juga menekankan bahwa Pilkada 2020 adalah pilkada yang pertama kali digelar dalam suasana pandemik. Kesuksesannya juga ditentukan dari aman atau tidaknya dari COVID-19. "Jangan sampai muncul klaster baru, dan seharusnya menjadi momen terhadap perlawanan dan pemberantasan pandemi. Pilkada ini juga diharapkan menjadi momen kebangkitan ekonomi," ujarnya. HMS/REY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: