Didorong Orang Tak Dikenal, Pemuda Jatuh ke Sungai Mahakam

Didorong Orang Tak Dikenal, Pemuda Jatuh ke Sungai Mahakam

SAMARINDA, nomorsatukaltim.com - Seorang pemuda dikabarkan hilang tenggelam di perairan Sungai Mahakam segmen Jalan RE Martadinata, Kelurahan Teluk Lerong, Kecamatan Samarinda Ulu. Korban diketahui bernama Gusti, warga Jalan Wirabuana, Kelurahan Jawa. Pemuda 18 tahun itu tenggelam di Sungai Mahakam setelah didorong oleh orang tak dikenal, Selasa (17/11/2020).

Hingga berita ini diketik, tim SAR Gabungan terdiri dari Basarnas, kepolisian, serta ragam unsur relawan Samarinda, masih berupaya mencari jasad korban. Muhammad Zidan Maulana (19), rekan Gusti sekaligus korban dalam kejadian itu, mengungkapkan kronologi aksi dorong yang dilakukan oleh orang tak dikenal, hingga mengakibatkan keduanya tercebur ke sungai.

Zidan mengatakan, peristiwa tak mengenakkan itu bermula ketika ia menerima undangan Gusti untuk nongkrong di pinggir Tepian Mahakam. Sekitar pukul 02.00 Wita, Selasa (17/11/2020) dini hari, Zidan mendatangi Gusti yang sebelumnya telah mengirim titik lokasi tempat mereka akan nongkrong.

"Saya tadinya mau nginap ke rumah teman saya di Jalan Untung Suropati. Tapi sebelum ke sana, saya datangi Gusti dulu," ucapnya ketika ditemui di Mapolresta Samarinda, Selasa sore (17/11/2020).

Setibanya di lokasi temu, Zidan melihat ada dua orang tak dikenal berdiri di hadapan Gusti yang tengah duduk di turap sungai. Orang itu tak lama kemudian meninggalkan Gusti sendirian ketika Zidan datang mendekat.

"Saya tanya, temanmu kah itu, Gusti bilang bukan. Katanya orang cuman pinjam korek," kata Zidan.

Selang 10 menit kemudian, salah satu orang yang sebelumnya mendatangi Gusti, tiba-tiba kembali datang menghampiri keduanya. Tanpa ada banyak bicara, orang itu langsung mendorong Zidan yang sedang duduk di atas turap. Seketika Zidan pun tercebur ke dalam sungai.

"Saya enggak bisa berenang. Untungnya sempat pegang turap," jelasnya.

Sembari teriak meminta bantuan, Zidan yang berada di dalam sungai mendengar ada suara orang tercebur. Zidan sempat berteriak memanggil nama Gusti, namun tak mendapatkan jawaban.

"Kondisinya gelap, saya cuman dengar ada orang tercebur. Saya panggil Gusti, beberapa kali. Tapi enggak ada jawaban," ucapnya.

Sadar tak akan ada orang yang menolongnya di dalam sungai. Zidan lantas menyusuri turap sungai sejauh 200 meter. Hingga sampailah dia ke intake PDAM. Setelah berhasil naik ke daratan, Zidan yang basah kuyup langsung mencari Gusti di titik dia pertama kali didorong oleh orang tak dikenal itu. Namun, sesampainya di sana, tak ada Gusti maupun orang tak dikenal tersebut.

"Saya coba berpikiran positif, mungkin Gusti sudah pulang. Jadi saya langsung ke rumahnya. Ketemu mamaknya, terus saya tanya Gusti sudah pulang apa belum, ternyata belum pulang. Baru saya sampaikan kejadiannya itu," ucapnya.

Zidan bersama orang tua Gusti kemudian melaporkannya ke polisi. Singkat cerita dari laporan itu, tim SAR gabungan langsung mengupayakan pencarian Gusti yang diduga hilang tercebur di Sungai Mahakam.

"Tadi saya juga sudah buat laporannya di Polresta Samarinda," ungkapnya.

"Saya engga tahu (tidak kenal) sama orang yang dorong saya, alasannya apa juga enggak tahu. Tahunya didorong," tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Yuliansyah mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih melakukan penyelidikan setelah pihaknya menerima laporan dari Zidan yang berstatus sebagai saksi korban.

"Masih kita lakukan penyelidikan dulu," singkatnya.

Ditambahkan Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Ipda M Ridwan mengatakan, saat mendapatkan laporan pihaknya langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) dan telah meminta keterangan dari keluarga korban yang tenggelam. Pihaknya juga tengah melakukan penyelidikan, terkait dugaan korban didorong oleh orang tak dikenal.

"Kami sudah minta keterangan dari keluarga korban dan saat ini korban masih dalam pencarian tim SAR gabungan," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Melkianus Kotta malalui Koordinator Siaga SAR Samarinda, Riqi Efendi mengatakan, pihaknya menerima laporan adanya orang dinyatakan tenggelam di perairan Sungai Mahakam sekitar pukul 05.00 Wita. Selang satu jam kemudian, pihaknya menurunkan alat guna dilakukan pencarian.

Dalam upaya pencarian, pihaknya melakukan penyisiran di atas permukaan air dengan radius 200 meter dari titik korban diduga tenggelam. Pencarian korban ini melibatkan tim Gabungan dari Satuan Polair Polresta Samarinda, Polsek Kawasan Pelabuhan, BPBD Kota Samarinda, serta ragam unsur relawan Samarinda.

"Selain penyisiran, kami juga melakukan penyelaman di sekitar titik korban diduga tenggelam. Tadi kami menurunkan 4 penyelam, yang dilakukan secara bergantian. Sejak pukul 14.00 Wita hingga 16.00 Wita," ungkapnya.

Namun hingga menjelang senja, upaya pencarian masih nihil. Sehingga proses pencarian terpaksa dihentikan sementara dan akan dilanjutkan kembali besok pagi. "Hari pertama masih nihil dan akan kami lanjutkan lagi besok," katanya.

Riqi mengatakan, tim SAR mengalami kendala saat melakukan penyelaman, dikarenakan jarak pandang di dalam sungai berada di angka nol, ditambah lagi arus yang cukup kencang.

"Memang arus bawah yang deras, sempat menyulitkan penyelam kami dan ditambah dengan visibility atau jarak pandang yang nol meter, karena air sungai yang keruh," terang Riqi.

"Ya, kemungkinan jarak pencarian bisa ditambah, melihat situasinya saja nanti. Jadi saat siang kami perhatikan posisi air di tengah itu mengarah ke ilir, namun saat ke pinggir mengarahnya ke ulu, mudahan besok pencarian dimudahkan," pungkasnya. (aaa/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: