Properti Balikpapan Bisa Lebih Segmented

Properti Balikpapan Bisa Lebih Segmented

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Terhubungnya Balikpapan-PPU melalui jembatan Pulau Balang memberikan angin segar bagi iklim properti. Karena akan berdampak signifikan bagi pertumbuhan properti di Balikpapan.

“Kalau nanti jembatan Pulau Balang benar-benar sudah bisa dilewati (jalan pendekat sudah jadi) maka dampaknya terhadap perkembangan properti cukup signifikan,” tutur Wakil Ketua Komisariat Real Estate Indonesia (REI) Balikpapan, Andi Arif Mulya Dwi Hartono, Minggu (8/11). Menurut Andi Arif, properti di Kota Minyak ini akan menjadi seperti Jakarta. “Cepat atau lambat akan menjadi seperti di Jakarta. Dari sisi harga akan tidak mudah diakses oleh golongan menengah bawah,” ucapnya. Dengan terbukanya akses Jembatan Pulau Balang. Maka golongan menengah bawah akan punya pilihan membeli properti di Penajam Paser Utara. Sehingga dipastikan iklim properti di Balikpapan tidak akan terganggu. “Karena pada akhirnya industri properti di Balikpapan bisa lebih segmented lagi, untuk menengah atas,” tukas Andi Arif Mulya kepada Disway Kaltim. Hal senada dikatakan Direktur Utama PT Rachmat Agung Sentosa, Andi Sangkuru. Ia menyebut akses Balikpapan – PPU akan lebih lancar. PPU juga bisa jadi penyangga kota yang bertajuk Madinatul Iman ini. “Jadi warga PPU bisa tinggal di Balikpapan dan tetap beraktivitas di PPU,” ujarnya. Disinggung dampaknya ke pertumbuhan properti. Ia memproyeksikan properti di Balikpapan akan menggeliat seiring padat dan lancarnya lalu lintas BPP-PPU. Hal itu karena perpindahan dan transportasi penduduk jadi lebih mudah dan cepat. “Saya pribadi membayangkan seperti Jakarta yang dikelilingi Bekasi, Bogor, dan Tangerang,” imbuh Andi Sangkuru. Dan hunian akan menjadi pilihan apakah akan di Balikpapan atau PPU. Di tengah kondisi pandemi. Saat ini properti mulai bergerak kembali. Menurut Andi Sangkuru, calon pembeli sudah mulai aktif untuk survei ke lapangan. “Tidak seperti awal pandemi yang diikuti bulan Ramadan dan Lebaran. Siklusnya memang turun di bulan tersebut,” sebutnya. Sementara itu, Head Division Kalimantan dan Sulawesi PT Sinar Mas Land Limjan Tambunan menuturkan, setiap pembangunan infrastruktur baru sudah pasti akan berdampak pada tumbuh kembang sebuah kota. Seperti pembangunan Jembatan Pulau Balang. Akan tetapi dampak ke sektor properti tidak dirasakan secara langsung dalam peningkatan ataupun pertumbuhan penjualan produk properti itu sendiri. Kata dia, akan lebih berdampak ke sektor yang mendapat kemudahan jalur distribusi, reduce atau efisiensi cost distribusi. “Mungkin saja makin tumbuh berdatangan investor baru baik ke Balikpapan atau Penajam Paser Utara,” tandasnya. Dan jika perputaran ekonomi berjalan, kata Limjan, dipastikan akan berdampak ke sektor lainnya. Misal properti, dan sektor lainnya. “Sudah pasti akan mendapat keuntungan, walaupun tidak secara langsung,” pungkasnya. Sebagai informasi, pembangunan Jembatan Pulau Balang ini akan memperlancar mobilitas orang dan barang di lintas selatan Trans Kalimantan. Jembatan yang memakan biaya Rp 1,38 triliun tersebut menjadi jembatan bentang terpanjang setelah Jembatan Suramadu. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: