Travel Umrah Bersiap Berangkatkan Jamaah

Travel Umrah Bersiap Berangkatkan Jamaah

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Travel ibadah umrah boleh bernafas lega. Itu setelah Arab Saudi kembali membuka izin ibadah di Tanah Suci. Negara yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ini, membuka perjalanan umrah di tengah masa pandemi COVID-19. Terhitung sejak 1 November lalu.

Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi mengambil kebijakan meniadakan umrah. Untuk mencegah penularan corona, yang tengah mengancam masyarakat dunia. Pembukaan segel larangan ini dilakukan bertahap. Yang dimulai Oktober lalu. Di mana hanya dibuka untuk warga Arab Saudi. Namun, izin itu hanya diberikan bagi enam ribu jamaah per hari. Menyesuaikan kapasitas Masjidil Haram. Sedangkan untuk jamaah asal luar Arab Saudi, baru diperbolehkan di awal November ini. Kepala Cabang Nur Rima Al Waali (NRA) Travel and Tour Samarinda Dewi Sartika menuturkan, pemberangkatan jamaah NRA akan dilakukan di awal tahun depan. Tepatnya pada Januari mendatang. Untuk dua bulan ini, yakni November dan Desember, NRA masih melakukan uji coba pemberangkatan jamaah umrah. Ini berkaitan dengan aturan yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi. Yang dinilai masih sangat ketat. Terkait usia jamaah juga ada pembatasan. Kata Dewi, hanya untuk jamaah berusia 18 hingga 50 tahun. "Brosur umrah, kita udah keluarkan untuk keberangkatan Januari dan seterusnya. Tapi masih untuk tipe kamar double room," terangnya, Rabu (4/11). Untuk respons masyarakat mengenai kabar tersebut, diterangkan Dewi, sangat antusias. Ia mengaku sudah banyak masyarakat yang menghubungi travelnya. Bahkan ada yang datang ke kantor. Untuk melihat jadwal keberangkatan secara langsung. Catatan penting juga dimiliki Dewi. Untuk calon jamaah yang menggunakan jasa travelnya. Yakni, adanya 'aturan main' yang saat ini masih diberlakukan pemerintah Arab Saudi. Mengenai mekanisme keberangkatan, tentu ada yang berubah. Mengingat situasi saat ini masih dalam pandemi. Perubahan itu ialah penambahan persyaratan test swab atau PCR. Serta kuota yang masih dibatasi. Yaitu, 20 orang per bus."Tetapi pada dasarnya sama saja dengan yang sebelumnya, cuma itu saja penambahan syaratnya," katanya. Perubahan biaya pun terjadi terkait perubahan mekanisme. Ada penambahan biaya sebesar 15 sampai 30 persen. Alasannya, karena pajak yang juga naik. Tak hanya itu. Asuransi perjalanan juga harus lengkap dimiliki jamaah. Kemudian karantina juga akan diberlakukan di sana. Sebelum menjalani ibadah. Yakni selama 3 hari di hotel yang sudah disepakati. "Moga-moga ke depannya udah normal. Dan penerbangan Garuda udah bisa dapat izin terbang ke Jeddah," terangnya. Sementara itu, Direktur Shaffa Tours Umroh dan Haji Khusus, Susilo menyampaikan, selama ditutupnya penerbangan umrah, pihaknya fokus melengkapi administrasi jemaah dan pendaftaran haji khusus. “Lebih difokuskan ke administratif seperti perubahan jadwal keberangkatan jemaah, pelunasan, atau pertanyaan-pertanyaan seputar keberangkatan,” ungkapnya.​ Ia melanjutkan, hingga kini keberangkatan umrah masih dilakukan melalui asosiasi. Belum menyentuh ke masing-masing travel. Keberangkatan pada 1 November lalu merupakan gabungan dari berbagai asosiasi. Shafa Tours sendiri tergabung dalam Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI). Diketahui, bertepatan dengan terbitnya izin dari Arab Saudi, Indonesia memberangkatkan 253 jemaah, Minggu (1/11) lalu. Indonesia bersama Pakistan adalah negara pertama berkesempatan mengirimkan Jemaah. Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Agama memprioritaskan jemaah yang gagal berangkat akibat pandemi melanda. “Jadi diutamakan yang pada waktu lalu gagal berangkat, walaupun pada kenyataannya banyak juga jemaah baru yang ingin mendaftar,” ujar Susilo. Susilo mengatakan, yang menjadi kendala saat ini adalah aturan soal pembatasan usia. Di mana mayoritas jemaah umrah asal Indonesia berada di usia 50 tahun ke atas. “Ini salah satu kemungkinan yang menyebabkan keberangkatan di saat masa pandemi ini masih belum maksimal,” paparnya. Pihaknya masih terus menunggu info-info terbaru yang diberikan oleh Kementerian Agama. Dan kebijakan terbaru dari pemerintah Arab Saudi. Berdasarkan info yang ia dapat, kuota jemaah yang diberikan adalah 10.000 dari seluruh dunia. Belum ada info berapa jatah kuota jamaah Indonesia. Hal sama disampaikan Dayakindo Kalimantan Utama (DKU) Tour and Travel. Pihaknya telah siap jika penerbangan masing-masing travel dibuka kembali. Sembari menunggu keputusan dari Kementerian Agama. “Insya Allah 100 persen persiapan sudah siap, jika sewaktu-waktu Kemenag dan Pemerintah Arab Saudi sudah memberikan keputusan, tinggal kita berangkatkan antrean jemaah yang sudah mendaftar,” ujar Dewi, mewakili DKU Tour and Travel. Dewi melanjutkan, pihaknya akan mendahulukan jemaah yang tertunda keberangkatannya sejak ditutupnya penerbangan. DKU sendiri biasa memberangkatkan 2 kloter setiap bulannya sebelum adanya pandemi. Selama masa pandemi, travel yang berkantor pusat di Samarinda ini, tetap buka dan rutin menginformasikan kepada calon jemaah mengenai info terbaru, “Menghindari agar tidak ada calon jemaah yang komplain jika kantor kita tutup,” lanjutnya. Arab Saudi menerapkan berbagai persyaratan dan protokol kesehatan bagi para jemaah umrah selama berada di sana. Seperti penggunaan bus yang biasanya dimuat hingga 50 orang. Kini dibatasi 20 orang dalam satu bus. Selain itu, para jemaah juga diwajibkan karantina di hotel masing-masing selama 3 hari. (nad/ers/eny)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: