Lelang Desalinasi Air Laut Ditarget sebelum Akhir 2020

Lelang Desalinasi Air Laut Ditarget sebelum Akhir 2020

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Lelang proyek desalinasi air laut ditarget sebelum tutup tahun dapat terlaksana. Demi pemenuhan kebutuhan air baku Balikpapan. Desalinasi air laut adalah memproses air laut dengan tingkat kadar garam menjadi air tawar yang dapat dikonsumsi. Desalinasi merupakan salah satu alternatif mengatasi krisis ketersediaan air bersih.

Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, Kota Balikpapan mengandalkan dua waduk. Yaitu waduk Manggar dan Teritip. Kemudian sejumlah air sumur baku untuk didistribusikan ke masyarakat. Penyediaan tersebut masih kurang. Mengingat cakupan layanan PDAM saat ini baru mencapai 85 persen. Ditargetkan sampai akhir tahun cakupan layanan mencapai 87 persen. Sehingga berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih terus dilakukan. "Konsep desalinasi air laut sejak tahun 2017. Dari rencana yang dibuat 50 liter per detik dengan estimasi investasi Rp 100 miliar. Itu perkiraan pada tahun tersebut, mungkin sekarang bisa bertambah," kata Direktur Utama PDAM Balikpapan, Haidir Efendi saat dijumpai Selasa, (3/11). Ia menjelaskan, pada awal tahun proyek desalinasi telah dilakukan lelang. Namun peminat untuk melaksanakan proyek belum ada. "Kemarin itu proses gagal lelang jadi kita mempersiapkan dokumen lelang lagi," ucapnya. Selain tidak ada investor yang berminat. Aturan baru mengenai kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) juga baru keluar. Dengan adanya kebijakan baru tersebut maka PDAM menyusun ulang dokumen untuk persiapan lelang. Pada lelang awal 2020, saat proses market sounding, jumlah investor yang tertarik cukup banyak. Namun saat proses lelang dilakukan tidak ada yang mendaftar. "Setelah proses tahapan kurang beberapa menit waktu habis lelang. Tidak ada pendaftar sehingga gagal lelang," ujarnya. Haidir berharap penyusunan dokumen lelang terbaru akan lebih cepat. Karena ada penyederhanaan birokrasi. "Informasi yang baru penyusunan lelang dapat lebih cepat. Karena pemerintah menyederhanakan birokrasi tidak banyak pesyaratan," sebutnya. Untuk itu, pihaknya optimistis sebelum akhir tahun proyek desalinasi air laut dapat segera dilelang. Konsep desalinasi air laut yang ditawarkan. Adalah investor yang mengerjakan kemudian PDAM akan membelinya. Sekaligus menjualnya. "Prinsipnya proyek desalinasi air laut tetap jalan. Sehingga terbuka investor mana saja bisa ikut dalam lelang. Yang terpenting memenuhi persyaratan lelang," ujarnya menambahkan. (fey/eny) PDAM Balikpapan menargetkan sampai akhir tahun 2020 cakupan layanan mencapai 87 persen. Upaya cakupan layanan tersebut dengan bertambahnya layanan pelanggan di wilayah Teritip. Mengingat waduk Teritip telah beroperasi sejak tahun lalu. Dan proses pemasangan pipa ke pelanggan terus dilaksanakan. Kapasitas waduk Teritip saat ini sekitar 160 liter perdetik. "Targetnya di wilayah Timur ada tambahan pelanggan sekitar 4000 pelanggan. Dengan adanya waduk Teritip," kata Direktur Utama PDAM Balikpapan Haidir Efendi. Selain tambahan sambungan baru. Ia menyebut kualitas layanan di kawasan Timur juga terus dilakukan. "Dimana yang tadinya bisa mengalir membutuhkan waktu 3 jam. Saat ini bisa teraliri 24 jam dari Teritip sampai Asrama Embarkasih Haji," ucapnya. Haidir menjelaskan proses pengadaan atau pemasangan pipa juga masih dilakukan sampai stadion. "Ditargetkan sampai Sepinggan bisa teraliri dari waduk Teritip," ujarnya. Menurut dia, dari rencana apabila embung Aji Raden dan Waduk Teritip beroperasi maksimal maka mampu melayani 16 ribu pelanggan. Karena apabila keduanya beroperasi akan memiliki kapasitas 400 liter perdetik. "Sehingga gapnya kecil. Hanya kurang 600 liter perdetik," tukasnya. Pihaknya belum dapat memperkirakan waktu beroperasinya embung Aji Raden. Karena masih pembebasan lahan yang harus dilakukan di kawasan Embubg Aji Raden. Upaya-upaya lainnya juga terus dijajaki. Haidir mengatakan melalui semoi sepaku juga dijajaki. Saat ini jumlah pelanggan PDAM mencapai 106 ribu pelanggan. Dengan jumlah daftar tunggu sebanyak 4 ribu. "Daftar tunggu didominasi di wilayah Barat. Karena suplai air mengandalkan sumur air baku dan KM 8," ujar dia lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: