Ambisi Target Produksi Minyak 1 Juta Barel

Ambisi Target Produksi Minyak 1 Juta Barel

Langkah ini diharapkan akan semakin memperkuat upaya. Untuk memberikan kontribusi yang besar. Bagi perekonomian negara. “Semua pihak bekerja sama dengan stakeholder. Merealisasikan investasi. Sehingga kegiatan investasi dapat diwujudkan di lapangan dan memaksimalkan lifting,” jelasnya.

Perlu diketahui, realisasi investasi hulu migas sampai September 2020 telah menyentuh angka 6,9 miliar dolar AS. Realisasi investasi terbesar dilakukan oleh Pertamina EP, Chevron Pacific Indonesia (CPI), Pertamina Hulu Mahakam, British Petroleum (BP) Berau, dan Eni East Sepinggan.

“Pada kondisi sulit seperti sekarang, negara membutuhkan adanya perputaran ekonomi. Kami yakin investasi hulu migas akan menciptakan multiplier effect. Bagi ekonomi Indonesia. Sehingga dapat mendukung langkah pemerintah. Dalam memulihkan perekonomian,” lanjut Dwi.

RENCANA SKK MIGAS

Catatan apik tersebut tidak lantas membuat SKK Migas mengendurkan kinerja. Selain menggenjot investasi hulu migas, SKK Migas juga terus mendorong agar cadangan minyak terus ditambah. Agar target lifting 1 juta BOPD bisa terealisasi.

Selain itu, Dwi mengatakan, pihaknya tidak ingin produksi minyak menggerogoti cadangan yang ada. Sebagai informasi, cadangan minyak bumi nasional hingga September 2020 mencapai 3,8 miliar barel. Dwi pun mengatakan, cadangan yang ada saat ini akan habis dalam 15 tahun mendatang.

“Prediksi tersebut berdasarkan asumsi produksi minyak di kisaran 705.000 barel per hari. Maka per tahunnya produksi minyak mencapai 257 juta barel. Kalau kami hitung dari posisi 3,8 miliar barel minyak, kira-kira 15 tahun (baru habis),” ujarnya.

Oleh karena itu, Dwi mendorong rasio penggantian cadangan atau reserve replacement ratio (RRR) minyak bumi. Terus dijaga di atas 100 persen setiap tahun. Sampai dengan kuartal III-2020, RRR telah mencapai 69,6 persen. Dari penyelesaian 15 POD. Dengan penambahan cadangan sebesar 514 juta barel minyak ekuivalen (MMBOE).

Untuk tahun ini, SKK Migas memproyeksikan RRR berada di level 132 persen dari target. Agar dapat merealisasikan proyeksi tersebut, Dwi mendorong KKKS melaksanakan eksplorasi. Agar cadangan dapat terus ditingkatkan.

Untuk mengawal keberlangsungan realisasi target 1 juta BOPD pada 2030, SKK Migas pun mencanangkan empat strategi dalam long term plan (LTP). Yaitu improving existing asset value, resource to production (R to P), enhanced oil recovery (EOR), dan eksplorasi.

Dalam strategi improving existing asset value, SKK Migas mendapatkan tambahan produksi dari program filling the gap (FTG). Selain itu, SKK Migas juga telah mencapai kesepakatan. Terkait investasi awal di Blok Rokan. Mendukung program pengeboran pengembangan yang masif dan agresif. Yakni penambahan 200 sumur.

“Target investasi di Blok Rokan hingga Juli 2021 sebesar 154 juta dolar AS. Rinciannya, pengeboran 11 sumur akan dilakukan pada 2020. Dengan penambahan produksi sebesar 500 BOPD. Dan pengeboran 107 sumur. Selanjutnya akan dilakukan pada 2021. Dengan penambahan 5.000 BOPD,” jelas Dwi.

Sementara untuk program R to P, SKK Migas telah mendorong percepatan on-stream plan of development (POD) lapangan PB Blok Mahato dan KBD Blok Sakakemang. “Ada juga pengeboran empat sumur deliniasi di Natuna. Dalam upaya percepatan pengembangan undeveloped discovery,” ujar Dwi.

Selanjutnya, ada program EOR. Fokus dalam mengadaptasi kemajuan teknologi. Untuk optimalisasi sumur-sumur eksisting. Dalam hal ini, SKK Migas masih memproses evaluasi Pre-POD Minas Chemical EOR di Blok Rokan. Diperkirakan bisa on-stream pada 2024.

Terakhir, program eksplorasi. Hingga September 2020, SKK Migas telah berhasil menyelesaikan survei seismik 2D di open area. Sepanjang 25.150 kilometer (km). Dan di wilayah kerja aktif. Sepanjang 1.779 km. Sehingga total saat ini mencapai 26.929 km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: