Terkendala Arus dan Batang Pohon

TANJUNG REDEB, DISWAY – Pencarian korban tenggelam, Dionsius Sebmiardi Naga (20) terus dilakukan. Hanya saja tim gabungan terkendala. Arus deras dan batang pohon.

Tim yang melakukan pencarian adalah gabungan TNI-Polri, BPBD dan warga. Menggunakan beberapa perahu. Pencarian warga Jalan Gunung Maritam RT 30, Tanjung Redeb itu diperluas. Hingga ke hilir sungai. Menurut Kepala Kampung Merasa, Yafet Tingai, keluarga korban juga terlibat dalam tim itu. “Tim harus kerja ekstra karena kondisi sungai. Arusnya deras," ujarnya kepada Disway Berau, Jumat (30/10). Kasi Kedaruratan BPBD Berau, Askar Husairi membenarkannya. Dikatakan, kondisi sungai banjir dan arusnya deras. Sehingga menjadi kendala tim. “Banyak juga batang pohon yang hanyut. Jadi mobilitas perahu susah,” tegasnya. Sementara Kapolsek Kelay, Iptu Agus Priyanto menjelaskan ihwal kejadian. Korban bersama rekan-rekannya datang ke Kampung Merasa untuk rekreasi ke wisata Batu Kapal. “Padahal wisata tersebut sejak April lalu sudah ditutup karena pandemik COVID-19,” ungkapnya. Wisata Batu Kapal diketahui hanya untuk menikCOVID-19mati pemandangan. Pengunjung tidak diperkenankan berenang. Namun karena rombongan tidak menggunakan pemandu, sehingga korban berenang. Karena tidak mengetahuinya. Agus menambahkan, dari informasi yang diterima, rombongan korban tidak diketahui pemerintah kampung sedang rekreasi. Sehingga tidak ada pemandu yang menemani. “Sangat penting kalau masuk suatu wilayah izin dulu. Jadi bisa didata. Apalagi itu dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Merasa,” pungkasnya. Sebelumnya Disway Berau memberitakan, Dionsius hilang sesaat setelah melompat dari atas batu yang ada di sekitar Sungai Kampung Merasa. Kepala Kampung Merasa, Yafet Tingai mengaku mereka tak melaporkan kedatangannya. "Kejadiannya sekira pukul 14.00 Wita, Kamis (29/10)," ujarnya. Yafet menyebut nekat. Sebab saat kejadian, air di Sungai Merasa meluap, dan arusnya deras. (FST)

Sumber: