Klinik WPM, Bantu Pemuda Mendalami Dunia Usaha

Klinik WPM, Bantu Pemuda Mendalami Dunia Usaha

Kukar, nomorsatukaltim.com – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara (Kukar) membentuk sebuah klinik bagi para pemuda yang bekecimpung di dunia usaha. Atau bagi yang baru menjajakinya.

Klinik Wirausaha Pemuda Mandiri (WPM) merupakan wadah pelayanan untuk membantu para pemuda Kukar dalam mendirikan, menjalankan, mengembangkan usaha mereka dan sekaligus berkontribusi dalam menciptakan lapangan pekerjaan.

Aji Ali Husni selaku Kabid Kewirausahaan Kepemudaan dan Kepramukaan Dispora Kukar, mengatakan Klinik WPM berdiri pada Juli 2019. Klinik tersebut hadir untuk mendampingi para pemuda yang terhalang dari segi pendidikan maupun keterampilan.

“Dan disini kami siapkan juga tenaga ahli sebanyak dua orang yang kita alokasikan waktunya setiap Selasa dan Kamis atau kita sebut “Sekam Sharing”. Untuk memberikan saran dan solusi bagi para mereka yang mau berusaha,” katanya, Kamis (23/10/2020) sore.

Selain mendampingi para pemuda dalam berwirausaha, Klinik WPM juga memberikan pelatihan yang disebut Sekam Sharing itu. Yakni pelatihan strategi dalam pemasaran produk hingga pencatatan pembukuan. “Kita lakukan pelatihan seperti pakan ternak, digital marketing, dan banyak hal lainnya. Tidak hanya melatih, kami juga melakukan home konseling, dan di awal tahun 2020 kita juga membantu melakukan promosi usaha mereka. Dan kita fasilitasi tempat dan kita ikutkan event,” ungkap Ali.

Ali menjelaskan, Klinik WPM ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang sudah mendapatkan pengakuan dari pemerintah provinsi hingga kementrian.

“Bahwa ini adalah klinik satu-satunya yang ada di Indonesia dan klinik ini membantu para wirausaha muda dalam mengembangkan usahanya. Dan bahkan sampai kita dampingi hingga di tempat mereka usaha, dan memberikan masukkan apakah dilakukan perubahan atau tidak,” jelasnya.

Ke depan Klinik WPM akan melakukan pendampingan dalam pengajuak modal kepada pihak bank dan memberikan bantuan kepada para wirasuaha muda. “Ada dua hal yang akan kita lakukan ke depannya, yaitu pendampingan modal untuk mengajukan proposal kepada pihak bank yang sudah bekerjasama dengan kami, yaitu Bank Kaltimtara, dan BRI. Tentunya dengan fasilitas yang lebih mudah dan ringan. Kedua, kita akan memberikan peratalan usaha. Dan dalam satu tahun kita lakukan pembinaan, dan dari pemda harus turun tangan untuk memberikan bantuan,” ujar Ali.

Klinik WPM sendiri memiliki anggota sebanyak 300 orang lebih yang aktif, namun karena COVID-19 setiap anggota pun melakukan konsultasi melalui WhatsApp ataupun medsos. (adv/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: