Disdik Maksimalkan Program MBS
SAMARINDA, nomorsatukaltim.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan memperbaiki sistem pelaksanaan program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) tahun depan. Hal itu dikemukakan oleh Kabid Pembangunan SD-SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda, Barlin H Kesuma.
Katanya, seharusnya sekolah bisa mengatur sendiri penerapan program MBS. “Seharusnya sekolah itu bisa menentukan sendiri apa-apa anggaran yang diterima. Selama ini sistemnya tidak demikian. Anggaran yang mereka kerja- kan itu banyak ditentukan di luar dari sekolah,” ucapnya, Senin (26/10/2020) pagi. Ia mencontohkan di Samarinda yang terdapat biaya pembangunan sekolah berasal dari Bosda dan Bosnas. Jadi peruntukan kedua bantuan tersebut bukan ditentukan dari kebutuhan sekolah. Melainkan sekolah hanya menerima saja. Selain itu, bantuan Bosda dan Bosnas pun ditentukan dari jumlah banyaknya siswa tiap sekolah. Bukan berdasarkan kebutuhan sekolah. Alhasil, sekolah seakan tidak diberikan kewenangan untuk mengatur sendiri kebutuhannya. “Intinya bantuan itu dihitung dari jumlah siswa per sekolah. Kalau siswanya banyak maka sekolah pun juga dapat banyak. Hal itu secara langsung malah meniadakan kemampuan sekolah untuk mengatur sendiri kebutuhannya,” terang dirinya. Atas permasalahan itulah, menurut Barlin perlu dilakukan perbaikan sistem MBS. Agar kedepannya sekolah juga berhak menentukan sendiri alokasi pembangunan yang tertuang dalam Rencana Kegiatan Sekolah (RKS). “Tidak adanya kemandirian sekolah yang akan menjadi perbaikan MBS ke depan. Bagaimana sekolah itu juga berhak menentukan alokasi dana pembangunannya sendiri. Itu nanti yang akan dikembalikan lagi ke RKS,” pungkasnya.(adv/top)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: