Bilik Sterilisasi PPU Tak Lama Lagi Beroperasi

Bilik Sterilisasi PPU Tak Lama Lagi Beroperasi

PPU, nomorsatukaltim.com - Bilik sterilisasi kendaraan yang sudah dibeli, akan segera dioperasikan. Agar warga Penajam Paser Utara (PPU) bisa terlindungi. Seperti niat awal alat itu dipesan April lalu.

Sebelumnya, pemerintah tak berani segera mengoperasionalkan chamber tersebut. Mereka tak ingin ambil risiko. Karena bisa tersandung masalah hukum.

Alasan berikutnya karena harganya tinggi. Pun sebelumnya harga itu disorot masyarakat. Dianggap terlalu fantastis hanya untuk ukuran alat sterilisasi. Alhasil, alat tersebut mesti melalui audit dulu. Oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kaltim.

"Ini sudah akhir-akhir (perhitungan). Kita tinggal mencocokkan angka ke BPKP," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) PPU Arnold Wayong.

Diperkirakan pekan depan hasilnya sudah bisa keluar. Setelah itu, maka akan segera dibayarkan dan dioperasikan.

Keempat alat itu sejatinya sudah terpasang. Sejak Juli lalu. Dan telah siap dioperasikan. Keempatnya tersebar di beberapa titik krusial tersebarnya COVID-19. Tiga ada di pintu masuk wilayah. Satu ada di pintu masuk RSUD Ratu Aji Putri Botung.

"Jadi tinggal menunggu harga hasil audit dari BPKP. Nanti dia yang kasih keluar angka terakhir. Harga itu yang akan digunakan untuk membayar," lanjutnya.

Sekalipun harga yang dimiliki tidak cocok, harga yang akan dibayarkan ialah angka yang keluar dari audit.

"Kontraktor harus ikut dong. Karena sebelumnya (kita sepakat), untuk keamanan, kita minta diaudit dulu," ujarnya.

Arnold mengungkapkan alasan proses audit itu memakan waktu lama. Yang tak kurang dari 3 bulan itu.

"Karena perhitungan volumenya. Sempat lama. Bahannya didatangi satu per satu. Kan diukur segala panjangnya, disesuaikan. Kemudian perusahaannya bukan ada di sini juga. Jadi mereka ke sini juga perlu waktu," urai Arnold.

Untuk diketahui, Satgas Penanganan COVID-19 PPU memesan sedari awal pandemi merebak, Maret lalu. Dipesan dari perusahaan di Jawa Timur. Bersama dengan 100 bilik sterilisasi untuk manusia.

Semuanya berstandar nasional Indonesia (SNI). Sesuai standarisasi yang diberikan organisasi kesehatan dunia (WHO).

"Targetnya secepatnya. Kalau bisa minggu ini, ya minggu ini. Kalau bisanya minggu depan, ya minggu depan," tuntas Arnold. (rsy/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: