Kejurprov Squash: Kejuaraan Tatap Muka Pertama di Masa Pandemi COVID-19
Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Kejuaraan provinsi cabor squash resmi digelar, Kamis (15/10/2020). Delapan kabupaten/kota turut berpartisipasi pada kejuaraan yang digelar di Gedung Squash Balikpapan tersebut. Hanya Kutai Barat dan Mahulu saja yang absen.
Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya bersyukur untuk pertama kalinya digelar kejuaraan tatap muka di masa pandemi COVID-19. Setidaknya ini membawa angin segar untuk cabang olahraga lain untuk menggelar kejuaraan.
”Tentu hadirnya kejuaraan secara langsung agar atlet tidak jenuh. Karena cukup lama mereka latihan di rumah. Semoga cabor lain bisa mengikuti jejak squash,” kata Zuhdi Yahya.
Ditambahkan Zuhdi kejuaraan tatap muka boleh saja dilakukan. Hanya saja setiap cabor yang ingin menggelar harus mendapatkan izin dari Satuan Tugas COVID-19 daerah yang ditunjuk sebagai tuan rumah.
”Memang sangat diperlukan uji tanding. Karena tahun depan sudah banyak event yang harus dijalankan. Semoga semua bisa berjalan dengan standar protokol ketat,” tambahnya.
Zuhdi berharap pandemi bisa cepat kelar. Sehingga kegiatan olahraga bisa kembali normal. Terlebih tahun depan ada agenda Pra Porprov dan PON. Selain itu juga bakal berlangsung Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Palembang.
"Semoga pandemi selesai. Kejuaraan tidak ada ditunda lagi," harapnya.
Sementara itu Ketua Pengprov Persatuan Squash Indonesia (PSI) Kaltim menjelaskan kejurprov tersebut digelar demi mempersiapkan atlet menuju Popnas pada Oktober 2021 mendatang. Khususnya atlet junior.
”Ini ajang seleksi bagi mereka. Karena di Popnas nanti, squash di pertandingkan meski hanya eksibisi,” kata Seno.
Selain pembukaan kejurprov, Pengprov PSI Kaltim juga mengagendakan rakerprov. Beberapa poin penting dibahas. Mulai dari program latihan hingga meningkatkan lisensi wasit dan pelatih.
”Binpres (KONI) Kaltim yang harus mengagendakan. Memperbanyak pelatih berlisensi agar squash bisa lebih dikenal masyarakat,” ujarnya.
Cabor squash sendiri tidak dipertandingkan pada PON XX Papua. Sebagai gantinya Kemenpora memberikan lampu hijau untuk melaksanakan kejuaraan nasional di Surabaya.
”Tinggal menunggu secara pasti. Secara lisan sudah ada,” katanya. (fdl/ava)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: