Ekspor Karet Kering Kaltim Naik 18 Persen

Ekspor Karet Kering Kaltim Naik 18 Persen

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Ekspor karet kering Kaltim tahun ini hingga September sudah mencapai 246 ton. Dengan nilai Rp 5,02 miliar. Angka itu berdasarkan data dari Badan Karantina Samarinda.

Jumlah tersebut melebihi total ekspor selama setahun pada 2019. Tahun lalu, ekspor karet hanya mencapai 203 ton. Ada kenaikan sekitar 18 persen tahun ini.

Kaltim merupakan salah satu provinsi penghasil karet. Dengan luas lahan mencapai 118.638 hektare. Bumi Etam berhasil memiliki produksi sebesar 52.817 ton karet kering.

Penghasil utama karet Kaltim sendiri berasal dari perkebunan rakyat. Hal ini dijelaskan Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Ujang Rachmad. Ia juga mengatakan potensi karet Kaltim memang sangat luar biasa.

Menurut Ujang, harus ada upaya untuk membina petani karet Kaltim. Agar upaya produktivitas dan mutu karet menjadi lebih baik. Seperti, dengan membentuk Unit Pengolahan dan Pemasaran Hasil Bokar (UPPHB).

Baca Juga: Ekspor Karet di Kaltim Meningkat

Pembentukan UPPHB sangat erat kaitannya dengan upaya meningkatkan pendapatan petani-petani karet di Bumi Etam. Sebab, petani dapat menjual bokar kepada industri atau pabrik crumb rubber dengan harga tinggi.

“Saat ini (di Kaltim) sudah ada 10 UPPHB. Harapannya jumlah UPPHB yang akan dibentuk terus bertambah. Agar pemberdayaan dan kesejahteraan petani karet turut meningkat,” tegasnya, Senin (12/10).

Berdasarkan data Disbun Kaltim, pada akhir 2019 atau di awal 2020, luas perkebunan karet rakyat di Kaltim 92.179 hektare. Rinciannya, 41.331 hektare berupa tanaman belum menghasilkan (TBM). Lalu, seluas 45.654 hektare tanaman menghasilkan (TM), dan 5.194 hektare kondisinya tanaman tua dan tanaman rusak (TT/TR).

Produksi karet dari perkebunan rakyat sebanyak 5.880 ton per tahun. Atau rata-rata 1.114 kilogram per hektare. Selain perkebunan rakyat, di Kaltim juga ada perkebunan karet yang dikelola perusahaan perkebunan besar negara. Atau PTPN XIII seluas 399 hektare.

Seluruh tanamannya menghasilkan, produksi per tahun 385 ton karet per tahun. Dengan rata-rata produksi 965 kilogram per hektare. Perusahaan besar swasta juga memiliki perkebunan karet di Kaltim.

Akhir 2019 lalu, luas kebun karet swasta di Kaltim yakni 26.060 hektare. Dengan rincian 23.164 hektare TBM dan 2.896 hektare TM. Produksi karetnya per tahun baru 1.552 ton, atau 536 kilogram/hektare. Dengan jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan sebanyak 8.358 orang.

Sehingga total luas kebun karet rakyat, swasta, dan PTPN XIII di Kaltim, akhir tahun 2019 adalah 118.638 hektare. Dengan rincian TBM seluas 64.495 hektare, TM seluas 48.949 hektare, dan tanaman karet sudah tua dan rusak 5.194 hektare. Dengan produksi total karet Kaltim tahun lalu 52.817 ton. "Atau rata-rata produksi 1.079 kilogram per hektare,” pungkas Ujang. (nad/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: