Program Betah Bontang Belum Efektif

Program Betah Bontang Belum Efektif

Arjun pedagang ikan di lantai 1 juga berang. Di lantai dasar ini yang paling ramai dikunjungi. Tapi mengeluh juga sepi.

Katanya program Betah sudah gagal. Tak beri pengaruh besar bagi pedagang. Pembeli lebih suka belanja di luar. Di sepanjang emperan jalan KS Tubun-di sekitar pasar.

Ketimbang harus bersusah payah belanja di di dalam pasar. Pembeli tentu lebih suka membeli kebutuhan di pedagang di tepi jalan. Karena tinggal parkir di depan lapak, lalu berbelanja. Ke lapak lainnya, bisa menggunakan kendaraan lagi.

“Pemerintah jangan main asal buat program. Pelajari dulu medannya. Bukan asal jadi. Yah kaya ini sekarang, katanya bakalan ramai. Tapi coba lihat," tandasnya.

Disway Kaltim menyusuri anak tangga tiap lantai. Dari pedagang ikan hingga sembako di lantai 3. Memang harus ngos-ngosan. Apalagi kalau bawa belanjaan. Bisa keok juga punggung atau lengan ketika menjinjing barang.

Tapi Kepala UPT Pasar, Haedar punya alasan lain. Belum saatnya mengevaluasi program Betah. Tunggu genap sebulan, baru layak direvisi.

Katanya, saat ini terlalu dini menyimpulkan program itu gagal. Minimal 1 bulan baru bisa disebut gagal.

"Yah tunggulah sebulan," pintanya.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan, Asdar Ibrahim jauh lebib bijak. Ia menyadari program Betah kurang tokcer. Tapi lagi-lagi janji akan evaluasi. Pun minta masukan dari masyarakat. Asdar berharap ada saran yang disampaikan. Pun dengan solusinya mengatasi masalah sepi di Pasar Tamrin.

"Kita akan evaluasi jika demikian," ungkapnya.

Harapannya masyarakat juga bisa terlibat meramaikan Pasar Tamrin. Supaya bangunan senilai Rp 98 miliar itu benar-benar berfungsi layaknya pasar terbesar di Bontang. Tapi sepertinya pembeli punya alasan. Kalau tidak nyaman kenapa harus dipaksakan. (wal/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: