Program Betah Bontang Belum Efektif
Bontang, nomorsatukaltim.com -- Ternyata jurus jitu pemerintah mengagas program Belanja Tiap Hari (Betah) di pasar tradisional tak jitu-jitu amat.
Program inovatif Wali Kota, Neni Moerniaeni itu ternyata kurang efektif. Uji cobanya gagal. Bukan gagal tapi belum manjur undang pembeli belanja di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin).
Diketahui program ini mewajibkan pegawai di lingkup Pemkot untuk belanja di pasar tradisional setiap hari. Namun wajibnya itu baru sebatas imbauan. Sehingga tidak ada pengawasan berlanjut.
Sudah lebih 2 pekan berjalan. Pedagang di Pasar Tamrin masih saja mengeluh. Dagangan mereka masih saja sepi. Seperti biasa-biasa saja. Tak juga meningkat.
Padahal, ada 5 ribu Pegawai Negeri Sipil yang diwajibkan belanja ke pasar setiap hari. Pun sudah ditentukan jadwalnya. Seminggu 7 hari tiap dinas digilir. Tapi yah biasa-biasa saja.
Sarnoto, pedagang buah di lantai II Pasar Tamrin menyebut omzetnya sejak sepekan terakhir berkisar Rp 100-200 ribu saja.
Sebelum program Betah bahkan lebih ramai. Saat baru-barunya gedung dihuni. Memang banyak warga penasaran belanja ke Pasar Tamrin. Namun lambat laun. Susut hingga sepi.
Program Betah tak juga buat pembeli betah di pasar. Alih-alih mengundang pembeli, pasar justru kian sepi.
Pemerintah keliru. Kata Sarnoto, masalah pasar sepi karena akses di pasar tak nyaman. Pembeli harus naik turun tangga. Pasar 4 lantai yang dipenggal-penggal menjadi dua sub lantai setiap lantainya itu. Memang masih menggunakan tangga manual.
"Yah gimana mau ramai kalau naik turun bawa barang, capek pasti, Mas," ungkapnya.
Pembeli tentu inginnya berbelanja. Bukan olahraga. Apalagi angkat beban naik turun pasar.
"Namanya pembeli kan raja, biar disuruh belanja di pasar, kalau mereka menolak. Bisa apa ?," serunya.
Sopiah, pedagang sayur juga mengeluhkan hal serupa. Program Betah itu bukan solusi. Solusi paling mujarab, kata Asri, perbaikan fasilitas umum di bangunan pasar baru.
"Bukannya malah buat program Betah," ketusnya.
Di hari perdana peluncuran saja, tak terasa imbasnya. Hanya seremoni, itupun pegawai belanja sekadarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: