Ekonomi Amerika Anjlok 31,4 persen

Ekonomi Amerika Anjlok 31,4 persen

Dengan realisasi yang ada sejauh ini, para ekonom memperkirakan, PDB AS sepanjang 2020 akan turun sekitar 4 persen. Ini menjadi penurunan tahunan pertama dalam PDB AS sejak kontraksi 2,5 persen pada 2009 yang dipicu krisis keuangan 2008.  

Kuartal III menjadi tumpuan AS. Tapi, pemerintah AS tidak akan merilis laporan PDB kuartal III hingga 29 Oktober. Hanya 5 hari sebelum pemilihan presiden.

Sementara itu, Presiden Donald Trump mengandalkan rebound ekonomi untuk meyakinkan para pemilih agar memberinya masa jabatan kedua. Pemerintahan Trump memperkirakan, pertumbuhan yang solid di kuartal mendatang akan memulihkan semua output yang hilang akibat pandemi COVID-19.

Para ekonom mengatakan, harapan itu sulit direalisasikan. Mengharapkan ekonomi kembali tumbuh positif pada tahun ini membutuhkan proses yang panjang. Bahkan, tidak menutup kemungkinan juga, PDB kembali menyusut apabila tidak ada dukungan pemerintah lebih lanjut.

Para ekonom memperkirakan, pertumbuhan akan melambat secara signifikan hingga kuartal keempat dengan angka 4 persen. Tapi, AS dapat jatuh kembali ke resesi apabila Kongres gagal meloloskan kebijakan stimulus tambahan atau jika ada gelombang penyebaran COVID-19 berikutnya.

Kepala Ekonom di PNC Financial Services Gus Faucher mengatakan, banyak risiko yang masih menghantui AS. “Kita masih menghadapi sejumlah risiko penurunan yang signifikan karena pandemi,” ucapnya.

Kepala Ekonom AS di Oxford Economics Gregory Daco mengatakan, pertanyaan utama saat ini adalah seberapa kuat pasar tenaga kerja bisa menghadapi kuartal IV. Pasalnya, momentum ekonomi mulai ‘dingin’, stimulus fiskal berakhir, musim flu semakin dekat dan ketidakpastian pemilu meningkat.

“Dengan prospek bantuan fiskal tambahan yang sangat rendah, para konsumen, bisnis dan pemerintah daerah harus berjuang sendiri dalam beberapa bulan mendatang,” kata Daco.

Sepanjang tahun ini, ekonomi AS turun pada tingkat 5 persen pada kuartal I, menandakan berakhirnya ekspansi ekonomi hampir 11 tahun yang menjadi terpanjang dalam sejarah AS.

Kontraksi pada kuartal I diikuti dengan penyusutan kembali pada kuartal kedua sebesar 31,4 persen yang semula diperkirakan turun 32,9 persen pada 2 bulan lalu dan direvisi kembali menjadi 31,7 persen pada bulan lalu.

SISI TERANG

Namun, masih ada sisi terang bagi perekonomian AS. Aktivitas ekonomi di beberapa negara bagian Amerika mulai pulih setelah terpukul pandemi virus corona selama 6 bulan terakhir.

Beberapa pemulihan tersebut yakni sektor real estate mulai berkembang pesat di Maine, angka pengangguran turun ke bawah 5 persen di Nebraska dan jam kerja karyawan UMKM yang mulai bertambah di Rhode Island.

Indeks Back to Normal yang dibuat oleh CNNBusiness dan Moody's Analytics menunjukkan ekonomi negara bagian sudah kembali beroperasi hampir 88 persen dari kondisi Maret sebelum pandemi.

Persentase tersebut menjadi yang tertinggi selama 6 bulan terakhir. Meskipun belum pulih sepenuhnya, rebound negara-negara bagian ini juga termasuk yang terkuat di AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: