Aktivitas Bongkar Muat Pelabuhan Semayang Tumbuh 3,68%

Aktivitas Bongkar Muat Pelabuhan Semayang Tumbuh 3,68%

Balikpapan, nomorsatukaltim.com– Meski pandemi COVID-19 memberi tekanan, Pelabuhan Semayang PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) mencatat adanya pertumbuhan sebesar 3,68% untuk bongkar muat general cargo.

Pertumbuhan tercatat melalui arus bongkar muat di Pelabuhan Semayang Balikpapan. Dengan periode Januari – Agustus 2020.

Angka tersebut cukup menggembirakan. Dibanding periode yang sama pada 2019. Tercatat tahun ini jumlah bongkar muat general cargo Januari-Agustus 2020 mencapai 12,6 juta ton. Sementara pada periode yang sama 2019 sebesar 12,2 juta ton.

General Manager (GM) Pelindo IV Cabang Balikpapan Iwan Sjarifuddin mengatakan, muatan barang yang ada di Pelabuhan Semayang adalah barang general cargo. “Muatan yang tidak dikemas dalam kontainer. Untuk dalam kemasan jumlah yang besar ada di pelabuhan peti kemas Kariangau (KKT),” kata Iwan Sjarifuddin saat dijumpai Jumat (2/10).

Semester I-2020 pergerakan arus bongkar muat Pelabuhan Semayang masih mampu tumbuh. Meski berada di bawah tekanan pandemi. “Pada awal pandemi,  April dan Mei sangat redup. Kemudian pada Juni, Juli dan Agustus mulai mencatat ada pertumbuhan,” ucapnya.

Namun demikian itu belum sesuai target. Pasalnya, target pertumbuhan pada semester I tahun ini sebesar 6%. Dan sampai akhir tahun ditargetkan 9%. Ia menyebut, tahun 2020 kurang tiga bulan lagi. “Realisasi kemungkinan di bawah target,” ujar Iwan di ruang kerjanya.

Sedangkan omzet atau pendapatan yang diperoleh hingga Agustus 2020 baru mencapai Rp 272 miliar. Sementara target yang ingin dicapai sebesar Rp 424 miliar. “Target pencapaian omzet naik dari tahun 2019. Pada tahun 2019, berhasil membukukan omzet sebesar Rp 400 miliar,” ujarnya.

Iwan mengatakan, target omzet yang ingin dicapai pada tahun ini berdasarkan analisa realisasi pencapaian 2019. Ditambah pertumbuhan ekonomi Kaltim dan Balikpapan pada tahun tersebut. “Saat itu belum terjadinya pandemi. Karena kondisi pandemi ada koreksi target. Masih diusulkan ke Kementerian BUMN,” sebutnya, tanpa menyebut angka koreksi target pendapatan tahun ini.

Kondisi tersebut menurutnya, bukan hanya dialami arus muat general cargo. Sektor lain juga turun terpukul. Akibat pandemi COVID-19.

Sementara itu, arus barang bongkar muat general cargo didominasi barang konstruksi untuk pembangunan proyek perluasan kilang Balikpapan. Kemudian sembako, sparepart dan material bangunan.

“Barang yang lewat itu didominasi oleh pipa, tiang pancang. Karena sedang berlangsung proyek RDMP. Barang masih sama dengan tahun 2019. Karena tahun lalu juga sedang persiapan,” kata dia lagi.

Iwan berharap sampai akhir pertumbuhan bongkar muat general cargo tetap tumbuh.

Kapasitas Pelabuhan Masih Cukup

Iwan Sjarifuddin menilai kapasitas bongkar muat general cargo di pelabuhan masih cukup. Dengan catatan masa waktu yang ditentukan dijalankan oleh perusahaan. “Karena di pelabuhan ini sebagai tempat bongkar muat. Bukan tempat menyimpan. Sehingga ada waktu pelaksanaan bongkar muatnya,” terang Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: