Mahulu Butuh 3.657 Ton Beras per Tahun
Mahulu, nomorsatukaltim.com – Dengan jumlah penduduk mencapai 30.234 jiwa. Mahulu memerlukan kebutuhan pokok berupa beras sebanyak 3.657 ton per tahun.
Sayangnya sawah dan ladang di 5 kecamatan se-Mahulu belum bisa memproduksi beras sebanyak itu.
“Asumsi kebutuhan beras per jiwa adalah 116 kilogram (kg) per tahun. Standar nasionalnya kebutuhan per jiwa masyarakat Indonesia 114-120 kg per tahun,” jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Mahulu, Saripuddin, Jumat (2/10).
Pertanian Mahulu hanya bisa memenuhi sekitar 65 persen. Jadi setiap tahun Mahulu masih kekurangan 1.557 ton beras.
Untuk memenuhi kekurangan akan beras itu. Setiap tahun Mahulu harus memasok dari luar daerah. Sehingga yang menjadi antisipasi Pemkab Mahulu adalah transportasi harus lancar. Padahal kondisi jika musim kemarau, maka transportasi utama melalui Sungai Mahakam juga terhambat.
“Antisipasi kekurangan beras itu setiap tahun disuplai pasokan beras melalui pedagang/toko yang didatangkan dari Kota Samarinda,” beber Saripuddin.
Selanjutnya yang murni dari Pemkab Mahulu melalui Dinas Sosial adalah pasokan beras dari Badan Urusan Logistik (Bulog) mencapai 10 persen per tahun dari jumlah kebutuhan total akan beras di Mahulu.
“Yaitu beras sejahtera (Rastra) yang penyalurannya melalui Dinas Sosial Mahulu kepada masyarakat kurang mampu,” ungkap Saripuddin.
Jadi bisa dibilang. Selagi Sungai Mahakam masih bisa dilalui. Maka stok beras di Mahulu akan aman. Apabila kapal motor tidak bisa sampai ke Long Bagun, dan Long Boat tidak sampai ke Long Pahangai dan Long Apari karena musim kemarau, maka itu akan membahayakan masyarakat Mahulu.
Saripuddin menegaskan, transportasi darat Mahulu-Kubar sangat diharapkan segera bisa secepatnya dikeraskan oleh pemerintah provinsi dan pusat.
“Karena jika terjadi kemarau panjang, maka dipastikan ketahanan pangan di Mahulu akan terguncang hebat. Sehingga saat ini masyarakat 5 kecamatan se-Mahulu berharap provinsi dan pusat tanggap kondisi akses Mahulu-Kubar yang masih mengalami rusak saat ini,” pungkas Saripuddin.(imy/ava)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: