KONI Samarinda Manfaatkan Pengembangan Sport Science
KONI Samarinda bakal mulai menerapkan metode ini untuk persiapan Porprov.
Samarinda, Nomorsatukaltim.com – KONI Kota Samarinda lewat bidang sport science menggelar Bimtek pengembangan teknologi sport science dan Iptek untuk para pelatih semua cabor. Di Gedung PGRI Kaltim, jalan Harfa Kamis (24/09).
Program kegiatan ini di maksudkan agar para pelatih dapat mengetahui era industri 4.0 ini. Di mana meningkatkan kemampuan atlet bisa dilakukan dengan teknologi. Juga dengan ilmu pengetahuan terbaru. Sehingga dapat terukur.
Sehingga pencatatan perkembangan atlet lebih akurat. Target medali bisa diprediksi tanpa harus menebak-nebak. Karena segala sesuatunya bisa diukur. Ya, itu tadi. Dengan menggunakan sport science.
Dikatakan Sayid Al Idrus, Ketua bagian Sport Sciene KONI Samarinda. Berharap dengan metode ini para atlet mendapatkan penanganan mental, fisik, nutrisi juga peralatan terbaik. Agar dapat berprestasi, guna persiapan Pra Porprov dan Porprov 2022 nantinya.
“Menurut saya ilmu sport science ini merupakan hal yang vital, dalam negara maju seperti Amerika, Korea, Jepang semuanya sudah menerapkan perkembangan ilmu tersebut,” tuturnya.
Sayid menambahkan, pada tahun depan, harapanya KONI Samarinda di bantu oleh Pemerintah Kota Samarinda dapat melaksanakan Bimtek lanjutan seperti trainning of tranner (TOT). Agar para pelatih dapat lebih spesifik menangani para atlet.
“Harapan kami dari KONI, pelatihan seperti ini bisa di lanjutkan ke tingkatan yang lebih spesifik, ini bagus untuk para pelatih,” harapnya.
Sementara, menurut Wahyu Hidayat - pemateri dalam agenda tersebut. Bahwa pelaksanaan Bimtek ini adalah tahap pengenalan kepada para peserta pelatih yang hadir. Baru konsep dasar yang lebih di tekankan pada kegiatan tahap awal ini.
Baca juga: Bonus Atlet Balikpapan Masih Belum Jelas
“Sebenernya Ilmu sport science ini memiliki sepuluh cabang keilmuan. Beberapa cabang membutuhkan para ahli yang khusus. Namun untuk hari ini kita berikan tiga hal basic yang harus dimiliki oleh para pelatih. Yaitu, fisiologi, psikologi dan pedagogi,” Ulasnya singkat. (frd/ava)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: