Industri Herbal Berpotensi Namun Belum Ada Celah

Industri Herbal Berpotensi Namun Belum Ada Celah

Dirinya pun tak segan menawarkan ke teman kuliahnya. Beruntung menyambut, kawan-kawan Linda saat itu menyukai jamu racikan buatannya sendiri. "Kalau setiap bikin jamu selalu saja laris manis," katanya.

Awal mula usaha dimulai kurang lebih 3 tahun yang lalu. Tepatnya 2017. Dirinya pun mulai memposting dan membuat akun sosial media (sosmed) Instagram untuk usahanya. "Dan mulai posting-posting sendiri dan bikin IG (Instagram). Alhamdulilah diterima pasar," lanjutnya.  

Linda pun mulai menekuni usaha ini. Dengan cara mengikutit pelatihan dari Dinas Kesehatan (Diskes) untuk dapat Sertifikat Laik Sehat dan No P-IRT. Melalui proses yang sedikit panjang, Nomor izin Produk Industri Rumah Tangga (No P-IRT) miliknya keluar. "Dari sana kita kasih nama NobliGE jamu. Karena memang kita mengatakan kualitas rasa dan khasiat," beber Linda lagi.

Niat Linda menekuni usaha ini juga ingin mensosialisasikan jika jamu bukan minuman tertinggal. Atau bahkan minuman yang hanya diminum oleh masyarakat desa. Linda ingin membuktikan bahwa warga kota pun menyukai jamu dan minuman herbal lainnya.

"Banyak loh orang di luar sana merasakan khasiat jamu. Dan terbukti nyata khasiatnya. Jamu bukan minuman ketinggalan jaman," tandas Linda mengakhiri. (nad/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: