Bea Cukai Dorong Ekspor, Produk Unggulan Mulai Dipetakan

Bea Cukai Dorong Ekspor, Produk Unggulan Mulai Dipetakan

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Kantor Bea Cukai di Balikpapan melakukan pemetaan produk unggulan. Dalam upaya mendorong peningkatan ekspor. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah.

Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan dan Cukai Tipe Madya Pabean B Balikpapan, Firman Sane Hanafiah menjelaskan, langkah pemerintah mendorong peningkatan ekspor untuk menggerakkan ekonomi.

Sebagai langkah awal. Bea cukai melakukan identifikasi atau pemetaan produk unggulan daerah. “Peningkatan ekspor disesuaikan dengan keunggulan daerah,” kata Firman Sane saat melakukan kunjungan ke Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan, Rabu (23/9) kemarin.

Menurutnya, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah salah satu tumpuan dalam menggerakkan ekonomi. Sehingga sektor tersebut harus terus ditingkatkan. “Tahap awal kami keliling instansi untuk menyamakan persepsi. Tujuannya untuk meningkatkan ekspor,” ujarnya.

Apalagi Kota Balikpapan memiliki potensi besar untuk melakukan ekspor. Karena komoditi pertanian dan perikanannya bisa dikembangkan. “Kemarin ke perikanan (Dinas P3). Ada komoditi udang dan kepiting. Kemudian hari ini (kemarin) ke Karantina Pertanian ternyata ada porang dan sarang burung walet yang bisa diekspor,” tutur Firman Sane kepada Disway Kaltim.

Baca Juga: Pemindahan IKN, Kantor Bea Cukai Balikpapan Bisa Naik Tipe

Jika belum ekspor, kata dia, kendala apa yang ditemui untuk bisa dicarikan solusinya bersama. “Nah, kembali lagi mengapa tidak bisa langsung ekspor. Mungkin karena mutu produk, kedua akses pasarnya. Makanya kita harus sinergi dalam peningkatan ekspor,” tandasnya.

Dalam kunjungan tersebut. Kepala Balai Karantina Pertanian Balikpapan Abdul Rahman mengatakan banyak produk pertanian yang bisa menjadi produk unggulan untuk diekspor. “Banyak komoditi. Seperti porang, sawit, sarang burung walet dan lainnya,” kata Abdul Rahman.

Untuk mendorong produk unggulan diperlukan kerja sama pemerintah daerah. Dengan melibatkan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan. Kemudian Dinas Peternakan.

“Agar sejalan programnya. Kami juga melakukan komunikasi dengan pemerintah daerah untuk mendorong petani. Karena nilai ekspor untuk porang dan sarang burung walet tinggi,” ujarnya.

Karena itu, upaya untuk mendorong peningkatan ekspor bidang pertanian terus dilakukan pihaknya. “Mendorong masyarakat dalam menanam porang dan komoditi yang bisa diekspor,” pungkasnya. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: