Peringatan HUT ke-69, GP GPIB Menjadi Agen Perdamaian

Peringatan HUT ke-69, GP GPIB Menjadi Agen Perdamaian

Majelis Sinode Pendeta Susi Rummeser (ketiga kiri) didamping Ketua BP Mupel Kaltim II Pendeta Yosep Aeng (ketiga kanan) dan Ketua panitia HUT GP GPIB Trisca Natalia Lavau usai konfrensi pers, di Ballroom Hotel Aston, Samarinda, Jumat (23/8). (istimewa)

Samarinda, DiswayKaltim.com - Peringatan hari jadi Gerakan Pemuda (GP) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) ke-69, dijadikan momen untuk membentuk para pemuda menjadi agen pendamai di tengah masyarakat Indonesia.

Ibadah syukuran yang dilakukan selama tiga hari di Ballroom Hotel Aston, Jalan Pangeran Hidayahtullah, Samarinda  mengangkat tema.

Membangun masyarakat sejahtera demi kesejahteraan umat dan kekuatan kekuatan bangsa. Kegiatan ini diikuti sebanyak 106 peserta dari 18 Mupel se-Indonesia.

Tagline yang diusung yakni Be Local Hero dengan harapan para pemuda GPIB dapat membawa dampak positif bagi masyarakat di sekitar.

Tidak hanya itu, anggota GP yang hadir dididik menjadi pemuda yang cinta dan peduli terhadap lingkungan sekitar.

"Puji Tuhan, tahun ini ibadah syukur peringatan HUT pelayanan kategorial (Pelkat) GP GPIB bisa terlaksana di Kaltim," terang Ketua III Badan pelaksana(BP) Musyawarah pelayanan (Mupel) Kaltim II Pendeta Troitjie Patricia A Sapakoly mengatakan.

Saat ditanya DiswayKaltim.com, alasan memilih Kaltim menjadi tuan rumah tahun ini, dia mengungkapkan, semangat yang dimiliki para pemuda di Kaltim sangat besar.

Selain itu, keberagaman suku dan budaya yang sangat besar menjadi salah satu faktor penunjang Benua Etam dipilih menjadi tuan rumah peringatan HUT GP GPIB ke-69.

“Semangat mereka yang besar, bisa ditularkan kepada teman-teman yang lain,” katanya.

Sementara itu, Ketua BP Mupel Kaltim II Pendeta Yosep Aeng menambahkan, pihaknya juga akan membentuk karakter para anggota GP untuk memiliki cinta kasih agar dapat menjadi agen pendamai di tengah konflik yang kerap terjadi di Indonesia saat ini.

“Kami akan membentuk mereka agar mampu membawa damai di tengah-tengah masyarakat. Agar kehadiran mereka dapat menjadi dampak yang positif bagi orang di sekitar mereka,” cetusnya.

Hal senada pun disampaikan Majelis Sinode, Pendeta Susi Rummeser. Dia menyebut, harapan bangsa Indonesia saat ini yaitu pemuda. Oleh sebab itu, dalam peringatan HUT GP GPIB tahun ini, para pemuda dibina untuk menjadi agen perubahan agar dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Pemuda merupakan harapan bangsa kedepan. Serta bagaimana mereka hadir membawa suatu yang baik. Karena itu, dalam kali ini kita membina mereka agar menjadi agen perdamaian dan agen perubahan,” tutupnya. (adv/mic/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: