Disdikbud Kukar Cari Formulasi Tepat Model Pembelajaran

Disdikbud Kukar Cari Formulasi Tepat Model Pembelajaran

Kukar, nomorsatukaltim.com - Hampir enam bulan, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di Kutai Kartanegara (Kukar). Dilaksanakan secara daring atau online. Banyak kendala yang ditemukan. Baik itu ketidaksiapan orang tua. Juga dari satuan pendidikan. Dalam hal ini guru pengajar.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar terus melakukan evaluasi dan berbenah. Saat ini Disdikbud terus mencari formulasi. Menentukan satu model pembelajaran. Harapannya, bisa disebarluaskan kepada seluruh orang tua siswa.

"Harapan kita nanti memberi solusi pada kondisi tidak biasa pada masa pandemi COVID-19," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdikbud Kukar Ikhsanuddin Noor, Senin (14/9/2020) malam.

Pengembangan pun terus dilakukan. Yang sebelumnya Disdikbud menyiapkan kanal YouTube Kukar Cerdas untuk tingkat Sekolah Dasar (SD). Serta Kukar Pintar untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Saat ini, tengah digodok pula kanal YouTube Kukar Berseri, untuk tingkat Taman Kanak-kanak (TK).

"Sedang kita rancang," lanjut Ikhsanuddin.

Terlebih, saat ini perkembangan belajar daring dirasa semakin membaik. Seiring diterbitkannya Kurikulum Darurat, yakni kurikulum pada kondisi luar biasa. Seperti saat ini dalam masa pandemi COVID-19 ini.

Dengan adanya kurikulum tersebut. Peserta didik tidak terfokus pada target kurikulum yang ada. Yakni tidak mengejar ketuntasan belajar 100 persen. Sangat relevan dengan kondisi Indonesia yang masih berkutat dengan masa pagebluk.

Berbicara keluhan. Tentunya langsung mengarah kepada kemampuan orang tua peserta didik. Utamanya soal ketersediaan kuota internet. Gerak cepat dilakukan. Dengan melakukan kerja sama dengan Telkomsel. Kuota 30 GB digelontorkan untuk peserta didik.

Selain itu, juga mendapat bantuan kuota internet dari program Kemendikbud. Sebesar 50 GB. Dengan keunggulan kuota ini tidak bisa digunakan, selain untuk mengakses belajar daring.

"Sehingga lebih hemat, agar orang tua kita harapkan tidak lagi mengeluhkan masalah kuota," pungkas Ikhsanuddin. (mrf/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: