Tanpa Lawan Tanding, Calon Tunggal di Pilkada Balikpapan dan Kukar
Dari 45 kursi, 40 di antaranya memilih mereka. Yaitu Golkar, PDIP, Gerindra, PAN, PKS, PPP, Perindo, Hanura dan NasDem.
Pasangan Edi, tak menyisakan syarat dukungan buat calon penantang, Awang Yacoub Luthman (AYL)-Suko Buono. Yang tersisa saat ini, hanya 5 kursi milik PKB. AYL-Suko, bisa ikut kontestasi, bila partai-partai yang mendukung Edi ada yang membelot. Mengalihkan dukungan dengan membawa minimal 4 kursi.
Kabar yang beredar, Gerindra tengah digoda agar mengalihkan dukungan ke AYL-Suko Buono itu. Namun, kabar berkaitan Gerindra ini, belum terkonfirmasi kebenarannya. Jajaran DPD Gerindra Kaltim yang coba dikonfirmasi, belum merespons.
Terlepas dari dinamika yang terjadi, menarik untuk dicermati perjalanan Rahmad Mas’ud-Thohari Azis. Pasangan yang sempat dikabarkan kawin paksa, nyatanya menggelar deklarasi, malam tadi.
Perjodohan keduanya dimulai dari PDI-Perjuangan. Ia mengeluarkan sikap dukungan paling awal. Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto, membacakan rekomendasi usungan gelombang pertama partainya, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, sejak Februari lalu.
Surat Keputusan (SK) usungannya, telah diserahkan akhir Juli. Bersama dengan bacalon usungan PDIP pada pilkada Kaltim lainnya.
Setelah PDIP, Demokrat juga merapat ke Rahmad Mas’ud. Partai mercy menyerahkan pasangan ke Ketua DPD Golkar Balikpapan itu. Sementara partai tempat Rahmad Mas’ud bernaung, justru belakangan. Partai beringin mengumumkan sosok yang diusung bersama dengan 4 daerah lainnya. Berau, Bontang, Mahulu dan Kutim.
"Balikpapan, Pak Rahmad-Pak Thohari. Itu sudah," kata M. Husni Fahruddin, sekretaris DPD Golkar Kaltim, ketika berada di Jakarta, menyaksikan langsung pengumuman usungan bacalon di Kantor DPP Golkar, Palmerah, Jakarta.
Setelah tiga partai itu, menyusul PKS. Sikap dukungan resmi. Kemudian SK-nya, baru diberikan Sabtu (29/8/2020). Di Samarinda. Oleh DPW PKS Kaltim. Bersama dengan 7 daerah lainnya. Sikap partai ini, tetap bersama pasangan Rahmad-Thohari.
Meski sehari sebelum penyerahan SK, PKS Balikpapan didemo massa yang kecewa. Massa menilai PKS memilih pasangan yang diusung pendukung RUU Haluan Ideologi Pancasila ---PDIP. Bahkan beredar foto sejumlah orang mendemo PKS dengan membentangkan poster penolakan pasangan itu.
"Kita menghargai teman-teman (massa aksi). Tapi itu calonnya bukan dari (kader) PKS. Pak Rahmad sendiri yang berkomunikasi dengan partai-partai lain. Tidak bisa kita memaksakan Pak Rahmad. Karena beliau sebagai pengantinnya. Kita ini sebagai pengiringnya," ujar Arif Kurniawan, sekretaris umum DPW PKS Kaltim.
Sementara PKB dan Perindo, yang sebelumnya mendukung Ahmad Basir, ikut balik badan. Rekomendasi Pimpinan Pusat PKB yang dikeluarkan 13 Agustus, hangus. Kurang dua pekan, tepatnya 22 partai itu menyerahkan Formulir B1-KWK sebagai bukti otentik, justru mencantumkan nama Rahmad-Thohari.
Pun begitu dengan Perindo. Partai besutan Harry Tanoe ini dikabarkan sudah mengeluarkan surat keputusan. "Di pusat (DPP Perindo), SK-nya sudah keluar. Mendukung Pak Rahmad-Pak Thohari," kata Ketua DPW Perindo Kaltim, Hamdani ketika dikonfirmasi, Sabtu (29/8/2020).
Sebelum Perindo berpaling, Ahmad Basir masih punya kesempatan. Namun, peluang itu nyaris tertutup karena dukungan yang dimiliki hanya 8 kursi. Yakni NasDem 3 kursi, PPP 3 kursi dan Hanura 2 kursi. (mrf/sah/yos)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: