Berubah Jelang Pendaftaran

Berubah Jelang Pendaftaran

Tanjung Selor, Disway – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya mengumumkan pasangan yang didukung pada Pilgub Kaltara 2020, Jumat (28/8). Yakni kepada pasangan Zainal A. Paliwang – Yansen Tipa Padan.

Rekomendasi PDIP kepada pasangan Zainal-Yansen, juga membuat Wakil Gubernur Kaltara Udin Hianggio, tak punya peluang maju di Pilgub Kaltara.

Meski, mantan Wali Kota Tarakan ini, sejak awal telah mendapat dukungan dari Partai Hanura yang memiliki 5 kursi di DPRD Kaltara.

Sebelumnya, Udin Hianggio sempat memiliki asa untuk bertarung pada pesta demokrasi kedua kalinya di provinsi ke-34 ini. Sebab, selain mendapat dukungan Hanura, Udin Hianggio pun telah mengantongi rekomendasi dari PDIP, berpasangan dengan Kapolda Kaltara Irjen Indrajit.

Rekomendasi Udin Hianggio berpasangan dengan Indrajit, bahkan keluar pada 7 Agustus 2020. Sedangkan rekomendasi yang diberikan kepada pasangan Zainal-Yansen, 27 Agustus 2020.

Hanya saja, belakangan Indrajit dirumorkan enggan maju di Pilgub Kaltara.

Dan, membuat Udin Hianggio pun harus berganti pasangan. Yakni menggandeng Bupati Tana Tidung Undunsyah. Namun, upaya Udin Hianggio itu tak berjalan mulus. DPP PDIP merekomendasikan pasangan Zainal-Yansen.

Sekretaris DPD PDIP Kaltara, Norhayati Andris yang dikonfirmasi media ini, juga mengakui sejak awal pihaknya mendukung pasangan Udin Hianggio-Indrajit. Namun demikian, kata Ketua DPRD Kaltara ini, Indrajit memutuskan untuk tak maju di Pilgub Kaltara.

Karena itu, lanjutnya, Udin Hianggio harus mencari pasangan pengganti. Dan, Bupati Tana Tidung Undunsyah, menjadi salah satu figur yang diusulkan sebagai pengganti Indrajit. Namun kenyataanya, keputusan DPP PDIP jatuh kepada Zainal-Yansen.

“Kalau tadi Indrajit tidak mengundurkan diri, kami pastikan rekomendasi awal tidak akan berubah,” ujar Norhayati.

Meski Udin Hianggio batal mendapatkan rekomendasi PDIP, Norhayati menegaskan, pihaknya tetap menjalin komunikasi. Karena menurutnya, sudah menjadi tanggung jawab sebagai pengurus partai di daerah. Apalagi, dirinya pun menganggap Udin Hianggio sudah menjadi bagian dari PDIP, karena sudah cukup intens berkomunikasi hingga ke DPP untuk mendapatkan rekomendasi.

Bahkan, Kamis (27/8), kata Norhayati, Udin Hianggio masih menjalin komunikasi dengan Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. “Jadi, terkait keputusan akhir ini, perlu diluruskan bahwa segala sesuatu itu ada pertimbanganya, faktor utamanya, karena mundurnya Indrajit,” ujarnya.

Terkait mekanisme penjaringan bakal calon kepala daerah yang dibuka DPD PDIP Kaltara, yakni tidak adanya nama Zainal maupun Yansen figur yang mendaftar, menurut Norhayati, keluarnya nama Zainal-Yansen sebagai pasangan yang mendapat rekomendasi, berdasarkan keputusan DPP PDIP.

Dia juga mengatakan bahwa mekanisme penjaringan bakal calon kepala daerah, bisa dilakukan di tiga tingkatan. Yakni kabupaten/kota, provinsi, pusat. “Memang dia (Zainal-Yansen) tidak mendaftar di DPD (PDIP Kaltara), tapi Zainal-Yansen mendaftar langsung ke DPP. Untuk proses, saya menilai ini hal yang wajar saja,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: