MBS: Meski Mangkrak, Eks Puskib Tetap Produktif

MBS: Meski Mangkrak, Eks Puskib Tetap Produktif

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Direktur Utama PT Melati Bhakti Satya (MBS) Agus Dwitarto mengatakan, investor bekas lahan Puskib, PT Sinar Balikpapan Development (SBD) berencana mengubah konsep kawasan itu. Dari sebelumnya mix used development menjadi pusat UMKM.

"Hasil rapat kami (dengan SBD), yang diajukan adalah mal untuk usaha kecil dan menengah. Kalau di Jakarta seperti Thamrin City, ITC," kata Agus Dwitarto.

Konsep itu, memiliki potensi pasar yang tinggi. Mengingat, rencana pemindahan IKN (Ibu Kota Negara) ke Kaltim. Tentu akan menjadikan bangunan itu sebagai pusat perbelanjaaan, penyokong ibu kota. Dibanding dengan kawasan terpadu atau mix used development yang berisi supermall, apartemen dan perkantoran.

"Dengan konsep itu, tentu akan ubah IMB. Dan sekarang ini (pembangunan) masih wait and see. Akhir tahun itu menjadi tonggak pembangunan, untuk melangkah tahun depan," tuturnya.

Bekas lahan Puskib, merupakan aset Perusda MBS. Meski saat ini belum nampak kegiatan pembangunan, Agus Dwitarto mengatakan, perusahaan memiliki pemasukan. Yaitu adanya uang kompensasi sewa lahan. Artinya, SBD berkewajiban menyetorkan uang kompensasi itu kepada MBS.

Dengan begitu, meski pembangunan supermall itu mangkrak, lahan itu tetap menghasilkan. "Artinya, walaupun mangkrak, tetap produktif (menghasilkan)," katanya kepada media ini.

Kompensasi itu, rata-rata Rp 2 miliar per tahun. Itu yang harus disetorkan SBD ke MBS. Namun, selama ini, penyetoran tak lancar. Dari sejak perjanjian hingga sekarang ini, tunggakan sewa yang belum terbayarkan mencapai Rp 20 miliar. Dikarenakan persoalan finansial dari sang investor itu.

"Ya kita tidak bisa maksain. Tetapi, sudah ada perjanjian. Dan sudah dinotariatkan. Berarti haknya MBS menagih itu sepanjang zaman ada terus," bebernya.

Selama masa kepemimpinannya, lanjut Agus, dari puluhan miliar rupiah tunggakan pembayaran kompensasi itu, MBS telah berhasil menagih kurang lebih Rp 1 miliar. "Selama dia belum ada konstruksi, dia harus membayar. Dan saya sudah berhasil menagih Rp 1 miliar dari Rp 20 miliar itu," ucapnya.

Sementara itu, soal kelanjutan pembangunan supermall, MBS telah berkoordinasi dengan mitranya, SBD. Direncanakan, pembangunan akan dilanjutkan tahun ini. Namun itu, tampaknya ada penyesuaian lagi. pandemi COVID-19 tak memungkinkan melanjutkan pembangunan. Selain dari sisi pasar, modal juga jadi pertimbangan.

"Mereka (investor) pasti koordinasi dengan bank. Semua keterkaitan. Dengan perbankan juga. Kalau urusannya dengan perbankan, pasti yang ditanyakan ke developer, semacam tagihannya. Sederhana saja, saya yakin kalau pasar properti menjanjikan, pasti akan dilanjutkan kembali," jelasnya.

Sebelumnya, pada acara podcast channel youtube Nomor Satu Kaltim, bersama Pemimpin Redaksi (Pemred) Disway Kaltim, Devi Alamsyah, Agus mengungkapkan rencana pembangunan akan dilanjutkan kembali tahun ini. Oleh SBD. Podcast itu dipublikasikan Maret 2020 lalu. (sah/yos)

Berita Terkait:

Tarik Ulur Lahan Tidur Eks Puskib

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: