Pelestarian Alam tanpa Karhutla

Pelestarian Alam tanpa Karhutla


SENIOR Estate Manager PT YWA Karina Sembiring (kiri) dan Kepala Bidang Perlindungan Dinas Perkebunan Kabupaten Berau Heri Suparno (kanan), bersama tim YKAN melakukan kunjungan di area HCV YWA di Kampung Merapun, Kecamatan Kelay.(IST)

Tanjung Redeb, Disway – Triputra Agro Persada Group (TAP Group) bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), menjalankan program Pengelolaan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Terpadu.

Direktur Eksekutif YKAN, Herlina Hartanto mengatakan, YKAN adalah yayasan yang mempunyai misi melindungi wilayah daratan dan perairan yang menjadi penyangga kehidupan.

Kerja sama ini guna mengembangkan manajemen pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terpadu. Ini juga merupakan bagian dari model perencanaan desa secara komprehensif yang mengintegrasikan nilai lingkungan, sosial, dan ekonomi.

“Yakni melalui pendekatan Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan (SIGAP),” ujarnya.

SIGAP kata dia, bentuk upaya pendekatan pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan oleh YKAN, guna mendorong warga desa/kampung menggunakan kekuatan atau peralatan khusus, dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.

Dengan menggunakan pendekatan SIGAP, dapat memperkuat program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) TAP Group untuk memajukan praktik pengelolaan kawasan hutan yang lestari, yang memberikan dampak sosial, ekonomi, dan ekologis.

“Program ini berlangsung dalam tiga tahap, dan akan dievaluasi setiap tahapnya. Untuk saat ini masih tahap pertama,” terangnya.

Dijelaskan Herlina, tahap pertama berlangsung selama satu tahun, dimulai Juli 2020 hingga Juni 2021, di dua kampung binaan anak perusahaan TAP Group, yaitu PT Yudha Wahana Abadi (YWA). Kedua kampung binaan yakni Kampung Merapun dan Kampung Muara Lesan, di Kecamatan Kelay, Berau.

“YKAN percaya, bahwa upaya pelestarian alam dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat berjalan selaras, melalui pendekatan SIGAP.

Selain itu, pihaknya juga membantu memperkuat tata kelola desa, dan mendukung pembangunan desa yang selaras dengan alam. Serta memperkuat hak kelola masyarakat, dan mendorong kegiatan ekonomi masyarakat desa yang berkelanjutan.

Sementara itu, Direktur Utama TAP Group, Tjandra Karya Hermanto menambahkan, program DMPA memiliki tujuan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat di desa binaan dengan mengoptimalkan keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melalui pendekatan aset, dan perlindungan lingkungan hidup.

“Diharapkan, masyarakat bisa menemukan potensi dan mengelola sumber-sumber ekonomi yang baru dengan tetap menjaga lingkungan hidup sehingga menghindari pembukaan lahan dengan cara membakar,” ucapnya.

Pendekatan ini kata Dia, fokus pada partisipasi masyarakat lokal dan memastikan komitmen mereka dalam pengelolaan hutan dan sumber daya alam. Sekaligus meningkatkan mata pencaharian melalui kegiatan ekonomi alternatif di luar kawasan hutan.

Melalui kerja sama ini, TAP Group mendukung implementasi SIGAP yang dilakukan di desa yang ditargetkan. Kegiatan yang dilakukan di antaranya, merumuskan visi jangka panjang pembangunan desa, termasuk perlindungan hutan. Merumuskan rencana pembangunan desa hijau yang terintegrasi secara lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: