Industri Terhambat Infrastruktur dan UMK

Industri Terhambat Infrastruktur dan UMK

Fitrial Noor

Tanjung Redeb, Disway - Infrastruktur penunjang dan upah minimum kabupaten (UMK) disebutkan menjadi penghambat pertumbuhan industri.
Padahal, kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Berau, Fitrial Noor, Berau memiliki potensi. Untuk mengembangkan industri besar.

Salah satunya perikanan. Selama ini, katanya, industri selalu pada sektor perkebunan, khususnya sawit dan pertambangan.

Untuk mengembangkan kawasan industri, katanya, salah satu tolok ukur adalah fasilitas. Menurutnya, diperlukan infrastruktur penunjang. Seperti pelabuhan yang lebih besar. Sehingga dapat berfungsi sebagai sarana distribusi.

“Saya ambil contoh pelabuhan yang mau dimanfaatkan di daerah Mangkajang. Sampai sekarang sepertinya hanya wacana saja. Jika hanya memanfaatkan yang ada di kota, terlalu kecil lokasinya,” paparnya.

Fitrial berharap pemerintah dapat memerhatikan hal itu. Agar potensi di Berau termanfaatkan. Tapi perlu sarana penunjang.

“Kalau tidak ada sarana penunjang, biaya yang dikeluarkan industri lebih besar dari keuntungan. Saat ini air dan listrik sudah tidak ada masalah.

Kita tahu industri di Berau ini hanya pertambangan dan perkebunan.

Untuk Sawit saja masih harus dibawa keluar untuk pengolahan,” tandasnya.

Selain kurangnya sarana dan prasarana yang ada di Berau, tambahnya, faktor lain adalah UMK yang tinggi. Diakuinya, UMK Berau adalah yang tertinggi untuk kategori kabupaten di Kalimantan Timur (Kaltim). Besarnya Rp 3.386.593

Tentu investor akan berhitung kembali untuk membangun industri yang besar. Yang membutuhkan banyak karyawan. Cost produksi akan membengkak. Bisa jadi akan memilih untuk beralih kepada kawasan yang UMKnya rendah. "Tapi kalau mau menurunkan UMK, akan mendapatkan keluhan dari para buruh," tandasnya.

Logikanya, ungkap Fitrial, buruh tentu ingin upah yang tinggi. Sedangkan pengusaha maunya mengupah serendah-rendahnya.

Menurutnya, industri yang dapat dikembangkan di Berau adalah pariwisata. Namun sampai sekarang juga masih belum terlihat. (RAP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: