Apindo Menilai Implementasi Stimulus di Kaltim Belum Maksimal

Apindo Menilai Implementasi Stimulus di Kaltim Belum Maksimal

Balikpapan, nomorsatukaltim.com– Berbagai kebijakan untuk menstimulasi perekonomian di masa pandemi telah dikeluarkan. Langkah pemberian stimulus tentu saja untuk menggerakan ekonomi. Namun pada kuartal II pertumbuhan ekonomi tak terhindar dari kontraksi.

Di Kalimantan Timur (Kaltim), laju pertumbuhan pada kuartal II minus 5,46 persen. Pengusaha menganggap stimulus yang diberikan pemerintah belum maksimal menjadi penyebabnya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim Slamet Brotosiswoyo mengatakan, bahwa pemerintah dan swasta harus bahu membahu dalam menggeliatkan ekonomi. Tidak bisa hanya mengandalkan satu sisi saja.

“Apa yang diberikan pemerintah pusat itu belum maksimal di daerah. Penerapannya masih belum maksimal. Sebenarnya dari sisi kebijakannya sudah baik,” kata Slamet Brotosiswoyo, Selasa (18/8).

Dia menyarankan agar eksekutif harus turun ke lapangan untuk melihat seperti apa pelaksanaan kebijakan di daerah. Dengan begitu mereka bisa mengetahui apa yang dilakukannya sudah baik atau belum.

“Selama ini tidak ada kontrol. Sebetulnya kebijakan yang tidak ada kontrol tidak akan berjalan dengan baik. Karena aparat pemerintah melaksanakannya penuh keraguan,” tekannya.

Sementara itu Penjabat Sekretaris Provinsi Kaltim Muhammad Sa’bani mengatakan, bahwa salah satu program dalam membangkitkan pertumbuhan adalah dengan program pemulihan ekonomi.

“Mendorong percepatan penyerapan APBD baik provinsi maupun kabupaten atau kota untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi yang diharapkan penciptaan lapangan kerja,” ujarnya.

Sa’bani menyebut bahwa melalui APBD, pemerintah bakal menggerakkan UMKM yang juga dibantu perbankan. Saat ini sektor tersebut sangat terpukul di tengah pandemi COVID-19. Selain itu juga memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang masuk dalam kelompok miskin.

Bukan hanya percepatan penyerapan APBD. Tantangan yang dihadapi pelaku UMKM tidak hanya sekadar mengubah cara berbisnis.  Memanfaatkan teknologi digital dan inovasi produk.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Kaltim HM Yadi Robyan Noor mengatakan, pandemi COVID-19 merambah dunia usaha. Terutama koperasi dan UMKM mengalami dampak yang berat dari sisi produksi, pemasaran dan pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: