Sudah Final

Sudah Final

Tanjung Selor, Disway – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, kembali mengumumkan nama-nama pasangan bakal calon yang diusung pada Pilkada Serentak 2020, Selasa (11/8).

Namun, pengumuman gelombang ketiga yang dilaksanakan secara virtual itu, lagi-lagi tak ada nama pasangan bakal calon yang diusung PDI Perjuangan, untuk maju di Pilgub Kalimantan Utara.

Sekretaris PDI Perjuangan Kalimantan Utara, Norhayati Andris, membantah bahwa masih ada lobi-lobi dari pasangan bakal calon lain.

Sehingga, DPP PDI Perjuangan menunda pengumuman pasangan bakal calon yang diusung di Pilgub Kalimantan Utara.

Dia memastikan, sudah ada nama pasangan bakal calon yang diusung partai berlambang banteng moncong putih itu.

Hanya saja, kata perempuan yang juga Ketua DPRD Kaltara ini, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, meminta penundaan pengumuman khusus untuk bakal calon tingkat provinsi. Selain Kalimantan Utara, juga Kepulauan Riau.

“Saya ditelepon kepala sekretariat DPP PDI Perjuangan, pertimbangan dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, karena ingin (pengumuman, Red) antara kabupaten dan provinsi dibedakan,” ujar Norhayati, kemarin.

Namun demikian, dia juga belum mengetahui kapan pengumuman pasangan bakal calon gelombang keempat disampaikan. Menurutnya, DPP masih menentukan waktu yang tepat.

Selain itu, dia juga mengatakan, pertimbangan lain jika pengumuman untuk pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur dilaksanakan pada Selasa (11/8), maka nama bakal calon gubernur dan wakil gubernur tidak akan menonjol. Karena bercampur dengan pengumuman rekomendasi tingkat kabupaten/kota. Apalagi, pasangan bakal calon kabupaten/kota lebih mendominasi daripada pasangan bakal calon tingkat provinsi.

“Makanya Ibu Ketua Umum (Megawatir) minta ditarik dari daftar yang akan diumumkan hari ini (kemarin),” ujarnya.

Meski ditunda, dia kembali menegaskan bahwa keputusan PDI Perjuangan sudah final. Namun, Norhayati masih enggan menyebutkan nama yang diusung PDI Perjuangan.

Apalagi, dia juga mengatakan bahwa PDI Perjuangan tidak akan mengeluarkan dukungan untuk dua pasangan bakal calon. Di daerah yang sama. Dan, dirinya pun menegaskan, PDI Perjuangan tidak akan pernah mengeluarkan surat keputusan kepada pasangan bakal calon yang tidak melalui proses penjaringan dari bawah.

“Karena itu akan mencederai tahapan-tahapan yang telah dibuat PDIP. Keinginan dan harapan kandidat untuk memimpin Kaltara menggunakan PDIP, harus diikuti lewat bawah. Ketika tidak melewati DPD, namun langsung ke DPP, artinya itu tidak serius,” tegasnya.

Menurutnya, jika hanya ingin menunjukkan diri kuat dan hebat, sehingga merasa tidak perlu mengikuti setiap tahapan yang ada di daerah, sementara PDI Perjuangan mencari figur yang serius, maka dipastikannya pasangan bakal calon itu tidak serius.

Di sisi lain, Norhayati juga meyakini bahwa PDI Perjuangan mendapatkan koalisi. Untuk memenuhi syarat pencalonan bakal calon di Pilgub Kalimantan Utara 2020. Apalagi, jika bakal calon yang diusung adalah Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Udin Hianggio.

Karena seperti informasi yang diperoleh media ini, Udin Hianggio telah mengamankan satu partai politik. Yakni Hanura. Yang memiliki 5 kursi di DPRD Kaltara. Jika kedua partai politik itu berkoalisi, maka telah memenuhi persyaratan bakal calon dari partai politik, atau gabungan partai politik.

Udin Hianggio, digadang-gadang berpasangan dengan Irjen Pol Indrajit, Kapolda Kaltara. Bahkan, beberapa hari lalu, beredar foto keduanya bersama kader PDI Perjuangan.

Namun menurut Norhayati, foto Udin Hianggio bersama Indrajit dan kader PDI Perjuangan, merupakan hal yang wajar.

Apalagi, Udin Hianggio merupakan salah satu figur yang akan maju di Pilgub Kaltara. Dan, Udin Hianggio pun, merupakan salah satu yang mendaftar di PDI Perjuangan. Sehingga, harus membangun komunikasi politik.

“Namanya juga berjuang, wajar saja. Karena semuanya ingin mendapatkan dukungan partai yang lebih kuat, dan koalisi yang baik, untuk menuju kemenangan,” katanya.

“Itu semua bagian dari lobi kawan-kawan, serta tokoh-tokoh kita, untuk mendapatkan rekomendasi. Tapi, siapa yang akan mendapatkan rekomendasi untuk dibacakan Ketua DPP, sama-sama kita menunggu,” lanjut Norhayati. */ZUH/REY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: