Polisi Kumpulkan Keterangan Saksi Terkait Laka Lantas di Sepinggan

Polisi Kumpulkan Keterangan Saksi Terkait Laka Lantas di Sepinggan

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Kecelakaan lalu lintas di depan SPBU Sepinggan Raya, Jalan Marsma Iswahyudi Selasa (4/8) lalu masih didalami pihak kepolisian.

Di mana dua kendaraan yang terlibat. Yakni mobil yang dikemudikan Viananda Nurfilawati (19). Dengan sepeda motor yang dikemudikan Munayya (37). Yang membonceng tiga orang anak.

Insiden tersebut menewaskan seorang bocah 10 tahun. Sementara itu yang lain hanya mengalami luka-luka dan syok.

Jajaran Satlantas Polresta Balikpapan mengumpulkan sejumlah keterangan saksi, kedua pengendara hingga melihat rekaman CCTV di SPBU tersebut.

"Beberapa saksi dan rekaman CCTV sudah kita kantongi namun kami masih lakukan pendalaman dan olah TKP terkait sudut manuver dari roda empat. Maupun apakah ada ruang terkait sepeda motor dan juga beberapa faktor lain," ujar Kasatlantas Polresta Balikpapan Kompol Irawan Setyono, Jumat (7/8).

Pihaknya juga masih mencari informasi tambahan. Terhadap warga yang mengetahui kejadian tersebut. Serta petugas SPBU dan kedua belah pihak.

Meski belum bisa dipastikan kejadiannya seperti apa, keduanya kooperatif saat dimintai keterangan. Bahkan sampai saat ini korban pengendara motor masih dibiayai perobatannya oleh pengendara mobil.

"Kami masih akan lakukan pendalaman lebih lanjut, kalau ada bukti baru nanti akan kami tuangkan didalam proses penyidikan nanti," jelasnya.

Dari hasil olah TKP sementara, Irawan menjelaskan bahwa saat itu mobil hendak melakukan manuver masuk ke dalam SPBU untuk mengisi bahan bakar. Namun datang dari arah samping motor yang dikemudikan Munayya. Saat itu korban berada di posisi paling belakang dan tidak mengenakan helm. Sementara itu juga beredar kabar bahwa mobil tidak menyalakan lampu sign ketika hendak berbelok. Alhasil kejadian ini masih didalami.

"Kami imbau kepada masyarakat khususnya kendaraan roda dua sangat rentan terjadi kecelakaan fatal. Makanya patuhi lalu lintas, rambu-rambu.  Dan bila membonceng ya batas dibonceng hanya dua orang. Melebihi dari itu pasti tidak direkomendasikan. Karena akan terjadi ketidakseimbangan kalau ada reaksi dari sebuah rintangan," tutupnya. (bom/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: