26 Positif dan 7 Meninggal dalam Sehari di Balikpapan

26 Positif dan 7 Meninggal dalam Sehari di Balikpapan

Gugus Tugas menyampaikan data perkembangan kasus COVID-19 rutin di Balai Kota Balikpapan (Ryan/Disway Kaltim)

Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Penambahan kasus COVID-19 di Balikpapan mengalami peningkatan signifikan. Pada Minggu (2/8), tercatat 26 orang terkonfirmasi positif. Tujuh orang meninggal dunia. Terdiri dari empat pasien positif dan tiga kasus probable—PDP meninggal dunia namun masih menunggu hasil pemeriksaan swab.

Peningkatan angka positif dan meninggal ini, terbanyak sepanjang masuknya wabah pagebluk di Kota Beriman. Kini, total pasien terkonfirmasi positif berjumlah 545 orang. Pasien positif yang dirawat di rumah sakit sebanyak 67 orang. Sisanya, 128 pasien terkonfirmasi positif yang melakukan isolasi mandiri. Catatan lain, 328 telah dinyatakan sembuh. Dan jumlah pasien positif yang meninggal dunia sebanyak 22 jiwa.

Juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Balikpapan, dr Andi Sri Juliarty mengatakan, selain jumlah kasus positif dan meninggal dunia, ada pula peningkatan angka PDP. Dia menyebut, akhir-akhir ini, banyak kasus suspect yang ditandai dengan gejala penurunan fungsi indera penciuman dan pengecap.

Dokter Dio, sapaanya, mengimbau agar masyarakat tidak tinggal diam ketika merasakan gejala tersebut. Katanya, jika telah merasakan gejala demikian, ditambah mengalami diare, batuk dan flu. Segera memeriksakan diri ke rumah sakit. Jangan menunggu gejala semakin berat.

Meskipun menurut aturan terbaru, PDP yang dirawat di rumah sakit adalah yang gejalanya berat. Tetapi dia mengharapkan agar masyarakat segera saja mengecek jika ada tanda-tanda. "Karena kita lihat, jumlah PDP di rumah sakit cukup banyak. Artinya masyarakat baru datang memeriksa ketika gejalanya berat," ujarnya.

Ketua Gugus Tugas COVID-19 Balikpapan, yang juga Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, tak henti-hentinya mengingatkan. Agar warganya memperketat kedisiplinan. Menjaga diri masing-masing. Dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.
"Saya harapkan, kepada media, untuk terus menyampaikan kepada masyarakat. Agar selalu mematuhi protokol kesehatan," katanya kepada wartawan dalam jumpa media di Balai Kota, Minggu (2/8).

Sementara itu, tim Gugus Tugas juga sudah mempersiapkan Asrama Haji untuk menampung pasien pasien positif. Jika membeludak. Tim tengah mempersiapkan petugas di asrama tersebut. "Sejak siang, sampai sekarang. Kami rapat untuk persiapan operasional Asrama Haji," kata Dio.

Ia juga menjelaskan, proses verifikasi pasien yang terkonfirmasi positif, untuk menentukan tempat perawatan dan isolasi. Ada tiga kemungkinan tempat untuk isolasi. Pertama, jika pasien tersebut adalah karyawan perusahaan. Maka pihaknya berharap tempat isolasi disediakan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Yang kedua, pasien akan ditempatkan di Asrama Haji yang berlokasi di Batakan, Balikpapan Timur itu.
"Namun, jika ada hal yang tidak memungkin pasien diisolasi di tempat tersebut. Maka kami akan meninjau rumah atau tempat yang dipilih untuk isolasi mandiri," imbuhnya. (das/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: