Pilih Sepeda Mahal daripada Bolak-Balik ke Dokter

Pilih Sepeda Mahal daripada Bolak-Balik ke Dokter

Beni bersama sepeda jenis road bike kesayangannya.

Tanjung Redeb, Disway - Seperti peribahasa sambil menyelam minum air, selain memperoleh kesehatan bersepeda, Beni Setiono (32) mengaku banyak mendapatkan kesenangan hingga relasi dari hobinya itu.

Tahun 2019, Beni mulai mengawali untuk bersepeda lagi. Lantaran 3 tahun sempat berhenti. Sepeda pertama miliknya jenis road bike standar di kisaran harga Rp 7 juta.

Beni memiliki alasan tersendiri mengapa dia kembali bersepeda. Sangat sederhana. Selain mendapatkan manfaat kesehatan, dari bersepeda pun bisa membuka hubungan pertemanan dan relasi. Apalagi, Beni adalah pengusaha agen tiket, yang kini juga memiliki usaha peralatan sepeda.

“Kalau dari sepeda itu mencari temannya gampang. Saling kenal maupun tidak kenal masih bisa saling tegur sapa jika papasan di jalan. Kalau olahraga bola atau futsal kan harus kenal dulu biasanya,” jelasnya kepada Disway Berau, (20/7).

Selain mendapatkan banyak teman, bersepeda juga mendatangkan kesenangan tersendiri untuknya. Sebelum bersepeda, sempat mencoba olahraga lari, namun semakin jauh jarak tempuh, hanya mendapatkan lelahnya. Berbeda dengan sepeda, sepanjang apapun rute, pulangnya masih bisa terasa menyenangkan bagi Beni.

Beni mencari olahraga kardio untuk kesehatan jantung, dan bersepedalah yang tepat baginya.

Menggeluti dunia sepeda, Beni tak sungkan untuk mencoba berbagai jenis sepeda, dari Mountain Bike (MTB) dan sepeda lipat. Saat ini, Dia memiliki satu sepeda lipat Tern Verge X 11, dan MTB Polygon X Trada 8.

Meskipun mencoba kedua jenis sepeda itu, untuk sekarang, Beni lebih memilih menggunakan road bike tipe aero, yang cocok pada jalan lurus di Kabupaten Berau. Beni mengaku tidak segan untuk menginvestasikan sejumlah dana untuk memperoleh Giant Propel Advanced 1 Disc 2020, dengan harga sekira Rp 100 juta.

“Saya pilih road bike karena cepat, satu jam bisa 30 kilometer jarak tempuhnya. Kalau yang lain cenderung berat. Biasanya bisa sampai kecepatan 40 Km/jam,” ungkapnya.

Mencari sepeda terbaik pun tak mudah, Beni harus rela menyesuaikan sepeda dengan bentuk tubuhnya. Tidak ada di Berau, Dia terbang ke Jogjakarta dan mencari di sana. Proses perakitan dilalui selama dua pekan.

Kebetulan sepeda road bike itu langsung digunakan untuk fun bike di Prambanan.

“Saya pikir ini hal yang kurang benar ya, tapi di lain sisi juga benar. Saya lebih memilih untuk investasi pada sepeda mahal daripada harus bolak balik ke dokter untuk sebuah anjuran berolahraga,” ungkapnya.

Selain itu, harga yang lumayan itu bisa membuat dirinya lebih menyayangi sepeda miliknya, lebih nyaman dan akan digunakan sungguh-sungguh, karena harganya yang cukup fantastis.

Diungkapkan Beni, Terkait perawatannya, meski tidak begitu sulit, tapi di Kabupaten Berau belum ada toko sepeda yang bisa meng-cover perawatan secara menyeluruh.

Sejak 2019 bersepeda, jarak tempuh terjauh bagi Beni adalah dimulai dari Samarinda menuju Balikpapan dengan durasi waktu kurang lebih 6 jam.

Dengan road bike-nya, Dia mempunyai keinginan untuk menjajal jalanan Pulau Jawa. Sebab, di Kalimantan lebih cenderung event yang menggunakan sepeda MTB.

Meski aktif dengan road bike, semasa menggunakan MTB, dirinya pernah mengikuti pertandingan race kecepatan di Bulungan dan masuk dalam kategori 10 Besar.

“Sekarang kalau pakai MTB, menyesuaikan medan. Kadang juga kalau bersama teman-teman request untuk tidak pakai road bike,” paparnya.

Setiap harinya, Beni aktif bersepeda baik di pagi hari maupun sore hari. Yang penting tidak hujan, akan aktif bersepeda. */RAP/APP


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: